KAWASAN LINDUNG
(Keppres No. 32 Tahun 1990)
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan, meliputi:
Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, antara lain: kawasan hutan lindung, kawasan bergambut dan kawasan resapan air.
Kawasan perlindungan setempat, yaitu sempadan sungai, sempadan pantai, kawasan sekitar waduk, kawasan sekitar mata air.
Kawasan suaka alam dan cagar budaya, antara lain Taman Nasional, taman hutan rakyat, taman wisata alam, kawasan hutan bakau, kawasan sejarah.
Kawasan rawan bencana,
KAWASAN YANG MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KAWASAN BAWAHANNYA
Kawasan resapan air, dalam RTRW Kota Palembang telah ditetapkan sebagai kawasan resapan antara lain sebagian wilayah Bukit Baru, sebagian wilayah Gandus, rawa konservasi dan kolam-kolam retensi.
Kawasan hutan lindung, di Kota Palembang belum ada kawasan yang ditetapkan sebagai hutan lindung.
Kawasan bergambut, relatif tidak ada.
KAWASAN PERLINDUNGAN SETEMPAT
Sempadan sungai, dalam RTRW Kota Palembang ditentukan bahwa sempadan sungai untuk Sungai Musi adalah 30 m dan untuk sungai-sungai kecil 3 m.
KAWASAN SUAKA ALAM
Taman Hutan Rakyat “PUNTI KAYU”.
KAWASAN CAGAR BUDAYA
Kawasan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Kel. Karang Anyar, Gandus.
Kawasan Bukit Siguntang di Kel Bukit Lama.
Kawasan Kampung Kapiten di Kel. 7 Ulu
Kawasan Pulo Kemaro.
Kawasan Benteng Kuto Besak
Makam Kasultanan Palembang di 3 Ilir.
Kawasan Kampung Palembang di Kel ¾ Ulu.
Strategi Pengelolaan Kawasan Lindung
Mengukuhkan suatu kawasan sebagai kawasan lindung apabila belum dikukuhkan.
Dilakukan pembatasan pemanfaatan ruang pada kawasan lindung.
Pemanfaatan ruang yang sudah terlanjur tetap bisa dilanjutkan akan tetapi tidak boleh mengganggu fungsi lindungnya.
Melaksanakan rehabilitasi dan revitalisasi terhadap kawasan lindung yang telah mengalami perubahan fungsi.
Melaksanakan pola-pola partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan lindung.
Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, antara lain: kawasan hutan lindung, kawasan bergambut dan kawasan resapan air.
Kawasan perlindungan setempat, yaitu sempadan sungai, sempadan pantai, kawasan sekitar waduk, kawasan sekitar mata air.
Kawasan suaka alam dan cagar budaya, antara lain Taman Nasional, taman hutan rakyat, taman wisata alam, kawasan hutan bakau, kawasan sejarah.
Kawasan rawan bencana,
KAWASAN YANG MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KAWASAN BAWAHANNYA
Kawasan resapan air, dalam RTRW Kota Palembang telah ditetapkan sebagai kawasan resapan antara lain sebagian wilayah Bukit Baru, sebagian wilayah Gandus, rawa konservasi dan kolam-kolam retensi.
Kawasan hutan lindung, di Kota Palembang belum ada kawasan yang ditetapkan sebagai hutan lindung.
Kawasan bergambut, relatif tidak ada.
KAWASAN PERLINDUNGAN SETEMPAT
Sempadan sungai, dalam RTRW Kota Palembang ditentukan bahwa sempadan sungai untuk Sungai Musi adalah 30 m dan untuk sungai-sungai kecil 3 m.
KAWASAN SUAKA ALAM
Taman Hutan Rakyat “PUNTI KAYU”.
KAWASAN CAGAR BUDAYA
Kawasan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Kel. Karang Anyar, Gandus.
Kawasan Bukit Siguntang di Kel Bukit Lama.
Kawasan Kampung Kapiten di Kel. 7 Ulu
Kawasan Pulo Kemaro.
Kawasan Benteng Kuto Besak
Makam Kasultanan Palembang di 3 Ilir.
Kawasan Kampung Palembang di Kel ¾ Ulu.
Strategi Pengelolaan Kawasan Lindung
Mengukuhkan suatu kawasan sebagai kawasan lindung apabila belum dikukuhkan.
Dilakukan pembatasan pemanfaatan ruang pada kawasan lindung.
Pemanfaatan ruang yang sudah terlanjur tetap bisa dilanjutkan akan tetapi tidak boleh mengganggu fungsi lindungnya.
Melaksanakan rehabilitasi dan revitalisasi terhadap kawasan lindung yang telah mengalami perubahan fungsi.
Melaksanakan pola-pola partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan lindung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar