Senin, 30 Maret 2009

Kampung Kapitan

Kampung Kapiten pada zaman dahulu merupakan tempat tinggalnya orang-orang yang berasal dari Cina, dan pada masa sekarang ini sudah tidak lagi didominasi orang-orang Cina, tetapi sudah berbaur dengan orang-orang Indonesia. Sebagai bukti sejarah bahwa kampung kapiten tersebut merupakan peninggalan orang Cina yang pernah tinggal di Palembang terdapat sebuah rumah yang di bangun oleh marga Tjoa dari Cina.

Terdapat 3 Rumah peninggalan marga Tjoa dengan lebar ± 24 Meter dan panjang ±50 meter, di antara 3 rumah yang terletak di tengah-tengah dipergunakan untuk menyimpan abu keluarga yang meninggal yang disebut rumah perabuan. Rumah tersebut ditunggu oleh keturunan Keluarga Tjoa sampai sekarang (sudah 13 generasi).

Berdasarkan keterangan bapak Kohar (Tjoa Kok Lin) yang berumur 71 tahun keturunan ke 10 keluarga Tjoa. Beliau menceritakan sejarah yang menunggu rumah tersebut hanya batas keturunan yang ke 8 yaitu Tjoa Ham Him hingga sekitar tahun 1853 dan di teruskan oleh orang tua Tjoa Kok Lin (Kohar) yaitu Tjoa Inrik.

Rumah tua ini terdapat lukisan Tjoa Ham Him yang unik 3 Dimensi, apa bila kita memandangnya dari tiga arah lukisan tersebut selalu memandang ke arah kita. (Sumber: Tjoa Kok Lin (Kohar) keturunan ke 10 Keluarga Tjoa)

[Back]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar