Selasa, 17 Maret 2009

Sekilas Tentang Palembang


Palembang adalah kota nomor dua terbesar di Sumatera setelah Medan, merupakan ibukota Provinsi Sumatera Selatan. Kota ini merupakan kota tertua di Republik ini, pada tanggal 17 Juni 2009 nanti, kota ini merayakan ulang tahunnya yang ke-1326 tahun.

Konon, kota ini didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pada tahun 683 M (605 Saka). Beliau adalah raja pertama yang memerintah kerajaan Sriwijaya. Pusat kerajaan ini, menurut sejarah, terletak di Palinfong, yang saat ini dikenal sebagai Palembang. Inilah pula alasan mengapa kota dan Provinsi ini seringkali disebut ‘Bumi Sriwijaya’.

Pusat pemerintahan Imperium ini berlokasi di tepian sungai Musi, antara Bukit Siguntang dan Sabokingking.2 Bukti lain yang mengarah ke hal ini adalah dengan ditemukannya beberapa prasasti di sekitar kota Palembang. Salah satunya yakni prasasti Telaga Batu. Artefak ini berbentuk batu lempeng, bersegi lima dengan tujuh kepala ular kobra, dengan sebentuk mangkuk kecil yang bercerat (moncong untuk mengeluarkan air) di bawahnya.

Menurut para arkeolog, artefak ini dipakai untuk upacara pengangkatan pejabat kerajaan. Mereka bersumpah setia sebagai abdi kerajaan dengan cara meminum air yang dialirkan ke artefak ini dan diminum melalui ceratnya. Sebagai alat pengangkatan para pejabat, maka batu ini harus dijaga baik-baik dan disimpan di pusat kerajaan.

Berdasar fakta-fakta inilah maka tak diragukan lagi bahwa Palembang pernah menjadi pusat kerajaan atau ibukota dari sebuah the Great Empire di Asia, pusat Kerajaan Sriwijaya.

Historic City
Palembang adalah kota yang kaya akan nilai-nilai sejarah. Perjalanannya menuju Palembang yang sekarang memakan waktu yang tak sebentar. Penuh liku-liku dengan sejuta kisah sedih, senang, bangga, getir, haru, dan cerita lain yang mendebarkan hati.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa, Palembang pada abad ke-7 sampai 15 Masehi, merupakan pusat kerajaan Sriwijaya. Kerajaan maritim yang powerful dan disegani, yang pengaruhnya terbentang luas dari China di Asia, sampai Madagaskar di Afrika.

Kerajaan ini, pada zaman keemasannya menjadi pusat pendidikan dan pengetahuan agama Buddha di Asia. Kota yang menjadi pusat pembelajaran, pusat pendidikan. Pusat pemberdayaan penggalian sabdawidya (bahasa Sanskerta).


Setelah Sriwijaya dijatuhkan oleh Majapahit pada abad ke 15 (1477), Palembang dikuasai oleh Belanda (tahun 1617). Lalu berada di bawah kekuasaan Inggris dari tahun 1811 sampai 1814. Kemudian pada tahun 1818 sampai 1821 kembali Inggris menjajah.

Pada tahun 1825 Belanda datang lagi, dengan kekuatan baru, dan melenyapkan Kesultanan Palembang yang berdiri sejak tahun 1500. Jepang sempat menduduki Palembang di saat perang dunia kedua.

Akhirnya pada Tahun 1948, kota di bagian selatan “Bumi Swarna Dwipa”5 ini didaulat menjadi ibukota Provinsi Sumatera Selatan. Dan di tahun 1950, akhirnya kota ini resmi menjadi bagian dari Republik Indonesia.

Bacaan Selanjutnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar