Rabu, 18 Maret 2009

Museum Sultan Mahmud Baddaruddin


Museum Sultan Mahmud Badaruddin II berlokasi tidak jauh dari Benteng Kuto Besak. Posisinya tepat di sebelah kiri benteng tersebut. Bangunan ini dibangun pada tahun 1823, di atas reruntuhan keraton Kuto Lamo (keraton ke tiga kesultanan Palembang Darussalam). Pada awalnya (1825) bangunan ini didiami oleh komisaris Hindia Belanda Yohan Isaac van Sevenhoven.

Berbeda dengan bangunan yang didirikan pada masa Kesultanan Palembang Darussalam yang umumnya memakai bahan kayu, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II memakai bahan bata dan memiliki arsitektur Indis, yang asal katanya adalah Indische Woonhuizen, maksudnya arsitektur yang merupakan asimilasi dari bangunan dengan unsur-unsur budaya barat terutama Belanda dengan budaya lokal.

Selain difungsikan sebagai museum, saat ini bangunan tersebut juga digunakan sebagai Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang. Meskipun telah mengalami renovasi, namun bentuk asli bangunan tersebut tidak berubah. Perubahan hanya dilakukan pada bagian dalam bangunan dengan menambah sekat-sekat dan penutupan pintu-pintu penghubung. Di depan bangunan ini pun kita bisa mengamati sungai Musi dengan restoran terapungnya yang menarik.

Back To Tempat Wisata Lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar