Minggu, 29 Maret 2009

Kesenian Daerah

SENI TARI
Seni tari dapat menunjukan ciri khas suatu daerah demikianjuga kota Palembang memeiliki bebagai tarian baik tradisional maupun modern yang merupakan hasil dari kreasi dari seniman lokal. Tari tradisional antara lain:

Tari Gending Sriwijaya
Tari ini di tampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu Agung seperti Kepala Negara, Duta Besar dan tamu-tamu Agung lainya. Tari Gending Sriwijaya hampir sama dengan Tari Tanggai, perbedaannya terletak pada penggunaan tari, jumlah penari dan jumlah perlengkapan yang di pakai.

Penari Gending Sriwijaya seluruhnya 13 orang terdiri dari:

• Satu orang penari utama pembawa tepak (tempat kapur sirih)
• Dua orang penari pembawa paridon (perlengkapan paridon)
• Enam orang penari pendamping (tiga dikanan dan tiga di kiri)
• Satu orang pembawa payung kebesaran( dibawa orang pria)
• Satu orang penyanyi Gending Sriwijaya
• Dua orang pembawa tombak (Pria)

Tari Tanggai
Tari tanggai di bawakan pada saat penyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan. Umunya tari ini di bawakan oleh lima orang dengan memakai pakaiyan khas daera seperti Kain Songket, Dodotan, Pendik, Kalung, Sanggul Malang, kembang urai atau rampai, tanjung cempako kembang goyang dan tanggai ini berbentuk kuku dan tembuat dari lempengan tembaga.

Tari Tenun Songket
Tari ini menggambarkan kegiata remaja putri khusunya dan para ibu rumah tangga di palembang pada umumnya memanfaatkan waktu luang dengan menenun songket.

Tari Mejeng Besuko
Tari ini melukiskan kesukariaan pada remaja dalam suatu pertemuan mereka. Mereka bersenda gurau menganjuk hati lawan jenisnya. Bahkan tidak jarang di antara mereka ada yang jatuh hati dan menemukan jodohnya melalui pertemuan seperti ini.

Tari Rodat Cempako
Tari ini merupak tari rakyat bernafaskan Islam. Gerak dasar tari ini di ambil dari Negara asalnya Timur Tengah, seperti dengan dana Japin dan Tari Rodat Cempako sangat dinamis dan lincah.

Tari Mandik (Nindai)
Masyarakat Palembang mempunyai kebiasaan apabilah akan memiliki calon, orang tua pria terlebih dahulu datang kerumah seorang wanita dengan maksut melihat dan menilai (mandik dan nindai) gadis yang dimaksut. Hal yang dinilai atau di tandai itu. Antara kepribadiannya seperti kehidupan keluarganya sehari-hari. Dengan penindai ini di harapkan bahwa apabila si gadis di jadikan menantu dia tidak akan mengecewakan dan kehidupan merekan akan lenggeng sesuai dengan harapan pihak keluarga mempelai pria.

DUL MULUK

Dul Muluk adalah salah satu kesenian tradisional yang ada di Sumatera Selatan. Biasanya kesenian Dulmuluk ini di pentaskan pada acara yang bersipat menghibur, seperti pada acara: pernikahan, Pergelaran Seni Tradisional dan panggung hiburan.

BANGSAWAN
Merupakan bentuk teater tradisional yang lahir sesuda teater Dulmuluk dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sumber cerita bebas namun bersifat istana sentries
2. Sifat cerita tragedi (sedih)
3. Pemeran cerita di perankan oleh jenis kelamin sesungguhnya
4. Seting cerita di sesuaikan dengan kebutuhan cerita.

WAYANG PALEMBANG
Wayang Palembang merupakan warisan dari kesenian jawa yang ceritanya sama dengan wayang yang ada di Pulau Jawa, namun bahasa yang digunakan adalah bahasa Palembang. Wayang Palembang aktif dimainkan di RRI stasiun Palembang.

[Back]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar