Pembangunan Kolam Retensi
SILABERANTI - Pembangunan normalisasi Sungai Aur dan kolam retensi di Kelurahan Silaberanti, segera terealisasi. Pemprov, pemkot bersama kecamatan dan kelurahan telah membentuk tim terpadu. Tim inilah yang akan mendata berapa tanah dan rumah di kawasan itu yang terkena proyek.
“Data sementara terdapat 19 kepala keluarga yang terkena pembangunan kolam retensi. Sedangkan untuk pembangunan salurannya hingga ke Sungai Aur sebanyak 188 KK,” ujar Lurah Silaberanti, Drs Edwin Effendi, kemarin (31/7).
Nah, tim tersebut bertugas memverifikasi lagi data tersebut. Namun, sejauh ini kepala keluarga yang diproyeksi terkena proyek sudah menyatakan kesediaan untuk pindah. “Namun mereka mengharapkan adanya santunan untuk biaya pindah,” tegasnya.
Menurut lurah, proyek memiliki tingkat manfaat yang sangat tinggi. Khususnya dalam mengatasi permasalahan banjir yang ada di Kota Palembang.
“Makanya setelah dibangun kolam retensi bisa langsung dilanjutkan dengan membuatan salurannya,” kata Edwin.
Kalau bisa, harap Edwin, pembangunan saluran tidak menggunakan sistem belok-belok. “Saluran dari kolam retensi ke Sungai Aur itu harus lurus. Dengan begitu tidak banyak keluarga yang terkena dampaknya,” tukas dia.
Sementara itu, Camat Seberang Ulu (SU) I Kurniawan AP MSi, mengatakan, tim terpadu langsung turun ke lapangan kemarin untuk mendata ulang semua tanah dan bangunan yang terkena. “Kalau memang ada milik warga yang terkena, maka akan diganti rugi,” pungkas dia.
SILABERANTI - Pembangunan normalisasi Sungai Aur dan kolam retensi di Kelurahan Silaberanti, segera terealisasi. Pemprov, pemkot bersama kecamatan dan kelurahan telah membentuk tim terpadu. Tim inilah yang akan mendata berapa tanah dan rumah di kawasan itu yang terkena proyek.
“Data sementara terdapat 19 kepala keluarga yang terkena pembangunan kolam retensi. Sedangkan untuk pembangunan salurannya hingga ke Sungai Aur sebanyak 188 KK,” ujar Lurah Silaberanti, Drs Edwin Effendi, kemarin (31/7).
Nah, tim tersebut bertugas memverifikasi lagi data tersebut. Namun, sejauh ini kepala keluarga yang diproyeksi terkena proyek sudah menyatakan kesediaan untuk pindah. “Namun mereka mengharapkan adanya santunan untuk biaya pindah,” tegasnya.
Menurut lurah, proyek memiliki tingkat manfaat yang sangat tinggi. Khususnya dalam mengatasi permasalahan banjir yang ada di Kota Palembang.
“Makanya setelah dibangun kolam retensi bisa langsung dilanjutkan dengan membuatan salurannya,” kata Edwin.
Kalau bisa, harap Edwin, pembangunan saluran tidak menggunakan sistem belok-belok. “Saluran dari kolam retensi ke Sungai Aur itu harus lurus. Dengan begitu tidak banyak keluarga yang terkena dampaknya,” tukas dia.
Sementara itu, Camat Seberang Ulu (SU) I Kurniawan AP MSi, mengatakan, tim terpadu langsung turun ke lapangan kemarin untuk mendata ulang semua tanah dan bangunan yang terkena. “Kalau memang ada milik warga yang terkena, maka akan diganti rugi,” pungkas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar