SMB II-Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang terus berinovasi. Salah satunya menampilkan sentuhan yang bernunsa khas daerah untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Wong Kito dengan memberikan ornament songket pada pintu gerbang Bandara SMB II.
“Tapi, itu baru mau diusulkan ke pusat dalam bentuk proposal. Belum di budget-kan untuk tahun ini. Kemungkinan budget tersebut akan dimintai untuk tahun depannya. Upaya mencari budget lainnya yakni mencari sponsorship. Artinya, pelaksanaannya diharapkan dibantu dari pihak lain,’’ terang General Manager PT Angkasa Pura (AP) II Bandara Internasional SMB II Palembang, Yon Sugiono S Sos MBA.
Selain membuat pintu gerbang bandara Internasional SMB II Palembang yang berciri khas songket. PT AP II juga bakal memutarkan lagu daerah khas Palembang di bandara SMB II. Setelah sebelumnya bandara menggunakan sistem informasi tiga bahasa yang telah berhasil dijalankan hingga saat ini.
“Mungkin basic-nya dulu. Kami selaku pengelola Bandara di SMB II Palembang yang merupakan bagian dari kegiatan ekonomi pendukung di Sumsel. Ingin memberikan sentuhan bernuansa daerah. Banyak cara, baik dalam penggunaan bahasa daerah, bisa lagu daerah maupun ornament khas daerah”, jelas Sugiono.
Hal itu merupakan upaya pihaknya, dimana salah satunya menerapkan penerangan informasi tiga bahasa yang telah dijalankan di bandara SMB II. Namun, terkait dengan penerapan lagu daerah, hingga dengan saat ini, sambung Sugiono, belum bisa terealisasi.
“Kenapa? Pertama, kekhawatiran menyangkut adanya tuntutan royalty. Yang kedua, kami masih melakukan pengkajian. Apakah lagu itu akan menggangu operasional kami sendiri. Artinya, lagu itu bisa saja menggangu penumpang dan sebagainya. Jadi, khusus lagu belum terealisir. Namun kami kaji terus”, bebernya.
Lebih lanjut dijelaskannya, banyak cara dilakukan untuk menampilkan dan memperkenalkan sentuhan yang bernuansa daerah. Salah satu dintaranya penggunaan sistem penerangan informasi bahasa. Yang notabene, respon yang diberikan pengguna jasa bandara sangat bagus.
“Sebagian besar bagus respon-nya. Walaupun ada dua, ataupun tiga yang sinis, Kok, bandara SMB II Palembang menggunakan bahasa daerah. Tujuan kami baik. Artinya, ingin memberikan sentuhan yang bernuansa kedaerahan. Hanya saja, selaku airport, penggunaan bahasa Inggris tidak dihilangkan. Hanya menambahkan saja”, imbuhnya saat ditemui Sumatera kspres diruang kerjanya.(Sumeks)
“Tapi, itu baru mau diusulkan ke pusat dalam bentuk proposal. Belum di budget-kan untuk tahun ini. Kemungkinan budget tersebut akan dimintai untuk tahun depannya. Upaya mencari budget lainnya yakni mencari sponsorship. Artinya, pelaksanaannya diharapkan dibantu dari pihak lain,’’ terang General Manager PT Angkasa Pura (AP) II Bandara Internasional SMB II Palembang, Yon Sugiono S Sos MBA.
Selain membuat pintu gerbang bandara Internasional SMB II Palembang yang berciri khas songket. PT AP II juga bakal memutarkan lagu daerah khas Palembang di bandara SMB II. Setelah sebelumnya bandara menggunakan sistem informasi tiga bahasa yang telah berhasil dijalankan hingga saat ini.
“Mungkin basic-nya dulu. Kami selaku pengelola Bandara di SMB II Palembang yang merupakan bagian dari kegiatan ekonomi pendukung di Sumsel. Ingin memberikan sentuhan bernuansa daerah. Banyak cara, baik dalam penggunaan bahasa daerah, bisa lagu daerah maupun ornament khas daerah”, jelas Sugiono.
Hal itu merupakan upaya pihaknya, dimana salah satunya menerapkan penerangan informasi tiga bahasa yang telah dijalankan di bandara SMB II. Namun, terkait dengan penerapan lagu daerah, hingga dengan saat ini, sambung Sugiono, belum bisa terealisasi.
“Kenapa? Pertama, kekhawatiran menyangkut adanya tuntutan royalty. Yang kedua, kami masih melakukan pengkajian. Apakah lagu itu akan menggangu operasional kami sendiri. Artinya, lagu itu bisa saja menggangu penumpang dan sebagainya. Jadi, khusus lagu belum terealisir. Namun kami kaji terus”, bebernya.
Lebih lanjut dijelaskannya, banyak cara dilakukan untuk menampilkan dan memperkenalkan sentuhan yang bernuansa daerah. Salah satu dintaranya penggunaan sistem penerangan informasi bahasa. Yang notabene, respon yang diberikan pengguna jasa bandara sangat bagus.
“Sebagian besar bagus respon-nya. Walaupun ada dua, ataupun tiga yang sinis, Kok, bandara SMB II Palembang menggunakan bahasa daerah. Tujuan kami baik. Artinya, ingin memberikan sentuhan yang bernuansa kedaerahan. Hanya saja, selaku airport, penggunaan bahasa Inggris tidak dihilangkan. Hanya menambahkan saja”, imbuhnya saat ditemui Sumatera kspres diruang kerjanya.(Sumeks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar