70 Peserta Ikuti Festival Layangan Tingkat Nasional
PALEMBANG Sumeks - Sebanyak 70 peserta dari Provinsi Bali, Bangka-Belitung, Jambi, Bengkulu, serta dari Kota Palembang sendiri, mengikuti Festival Layang-Layang Tingkat Nasional di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB), yang dibuka kemarin (1/8) hingga hari ini.
Perlombaan dibuka langsung Wali Kota (Wako) Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT, kemarin sekitar pukul 09.30 WIB.Yang diperlombakan pada festival ini adalah layang-layang dua dan tiga dimensi, serta layang-layang aduan. “Festival ini akan menjadi agenda tahunan Pemkot Palembang.
Selain dalam rangka 17 Agustus, acara semacam ini diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara,” ujar Eddy.Salah seorang peserta festival ini adalah pasangan suami istri Ida Bagus Ugrasena dan Elni Ginati dari Provinsi Bali.
PALEMBANG Sumeks - Sebanyak 70 peserta dari Provinsi Bali, Bangka-Belitung, Jambi, Bengkulu, serta dari Kota Palembang sendiri, mengikuti Festival Layang-Layang Tingkat Nasional di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB), yang dibuka kemarin (1/8) hingga hari ini.
Perlombaan dibuka langsung Wali Kota (Wako) Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT, kemarin sekitar pukul 09.30 WIB.Yang diperlombakan pada festival ini adalah layang-layang dua dan tiga dimensi, serta layang-layang aduan. “Festival ini akan menjadi agenda tahunan Pemkot Palembang.
Selain dalam rangka 17 Agustus, acara semacam ini diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara,” ujar Eddy.Salah seorang peserta festival ini adalah pasangan suami istri Ida Bagus Ugrasena dan Elni Ginati dari Provinsi Bali.
Keduanya mengenakan pakaian ada khas Bali. Pasangan suami istri ini sudah berpengalaman dan sering mengikuti perlombaan layang-layang di beberapa negara. “Kami bawa empat jenis layang-layang. Yang jadi andalan yang layangan gurita ini,” ungkap Ugrasena sambil menunjuk layang-layang berbentuk gurita berwarna dominan kuning yang meliuk-liuk di angkasa.
Panjang layangan itu sekitar 10 meter dan yang terbesar pada festival tersebut. Dijelaskannya, layang-layang gurita berwarna kuning dipadu warna hijau dan merah miliknya bisa dibilang spesial. Bahan pembuatannya saja diimpor dari luar negeri, tepatnya Italia. “Harga bahannya saja sekitar Rp40 juta. Ini biasa dipergunakan untuk penahan dan mengurangi laju pesawat ulang alik ketika mendarat,” beber Ugrasena. Ia menilai, festival layang-layang di Palembang ini sudah bagus, namun perlu ditingkatkan lagi. Salah satunya dari segi peserta yang tidak terlalu ramai.
“Lokasinya sudah sangat strategis dan menunjang untuk digelar lomba serupa tahun depan. Mungkin perlu sosialisasi agar pesertanya bisa lebih banyak,” cetusnya. Festival ini akan memperebutkan trofi bergilir Wako Palembang dan uang tunai total Rp30 juta. Beberapa turis asing tampak menikmati perlombaan layang-layang ini. Hadir dalam pembukaan kemarin, Asisten II Pemkot Apriadi S Busri, Kadishub Kota Palembang Edi Nursalam, dan sejumlah pejabat teras lainnya.
Pantauan di BKB, layang-layang besar yang ikut dalam festival ini mampu terbang dengan baik di langit Kota Palembang. Angin yang berhembus cukup kencang mampu menerbangkan layang-layang berukuran besar ke angkasa. Wako pun ikut menaikkan salah satu layang-layang berbentuk ikan pari. Adapula yang berbentuk pesawat terbang. Sementara puluhan layang-layang kecil dengan mudahnya melayang di udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar