JAKABARING - Muda-mudi Kota Palembang banyak yang memilih menghabiskan waktu menunggu berbuka dengan berjalan-jalan ke Danau OPI, Jakabaring. Andi (23), warga Plaju mengatakan, sengaja menghabiskan waktu menunggu azan Magrib. ”Gak tahu ya, emang setiap tahun saya sudah melakukan tradisi ini, sekalian menghabiskan waktu menunggu berbuka,” ungkap Andi kepada koran ini, kemarin (23/8).
Ia memilih berkumpul bareng teman-temannya. ”Tidak enak kalau sendirian, mendingan di rumah saja, kan sama teman pasti lebih meriah,” ungkap Andi.
Senada, Anton (21), warga Kertapati, mengatakan, selalu menghabiskan waktu di Jakabaring karena tempatnya ramai dan strategis. "Enak di sini (Jakabaring, red) banyak penglihatan, apalagi ada cewek-cewek yang cantik. Jadi tidak rugi lah," jelas Anton yang masih berstatus pelajar SMA di salah satu sekolah swasta di Plaju.
Lain lagi dengan Indah (17), warga Bukit yang sengaja datang ke Jababaring hanya untuk menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa. ”Kalau aku, cuma menghabiskan waktu untuk menunggu berbuka puasa. Dengan bermain perahu karet, lumayan satu kali main Rp30 ribu,” katanya.
Tak hanya anak muda, keluarga juga suka kumpul-kumpul di sini. Supardi, contohnya. Ia dan keluarganya yang jauh-jauh dari Km 12. ”Saya sama keluarga kumpul-kumpul, apalagi hari Minggu, jadi saya ajak keluarga ke Jakabaring buat hang out,” ujarnya.
Sementara, Aldo, warga SU I, memilih menghabiskan waktu dengan ngetrack. ”Dengan cara itu aku lebih puas, enak ada tantangannya. Jadi setelah ngetrack langsung pulang dan berbuka puasa,” terangnya.(Sumeks)
Ia memilih berkumpul bareng teman-temannya. ”Tidak enak kalau sendirian, mendingan di rumah saja, kan sama teman pasti lebih meriah,” ungkap Andi.
Senada, Anton (21), warga Kertapati, mengatakan, selalu menghabiskan waktu di Jakabaring karena tempatnya ramai dan strategis. "Enak di sini (Jakabaring, red) banyak penglihatan, apalagi ada cewek-cewek yang cantik. Jadi tidak rugi lah," jelas Anton yang masih berstatus pelajar SMA di salah satu sekolah swasta di Plaju.
Lain lagi dengan Indah (17), warga Bukit yang sengaja datang ke Jababaring hanya untuk menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa. ”Kalau aku, cuma menghabiskan waktu untuk menunggu berbuka puasa. Dengan bermain perahu karet, lumayan satu kali main Rp30 ribu,” katanya.
Tak hanya anak muda, keluarga juga suka kumpul-kumpul di sini. Supardi, contohnya. Ia dan keluarganya yang jauh-jauh dari Km 12. ”Saya sama keluarga kumpul-kumpul, apalagi hari Minggu, jadi saya ajak keluarga ke Jakabaring buat hang out,” ujarnya.
Sementara, Aldo, warga SU I, memilih menghabiskan waktu dengan ngetrack. ”Dengan cara itu aku lebih puas, enak ada tantangannya. Jadi setelah ngetrack langsung pulang dan berbuka puasa,” terangnya.(Sumeks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar