Minggu, 23 Agustus 2009

Kabut, Aktivitas Penerbangan Stop

SMB II - Kabut kembali menggangu aktivitas penerbangan sehingga Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang ditutup (close) selama dua jam lebih dari pukul 06.00 -08.42 WIB, kemarin pagi (21/8). Akibatnya, sejumlah penerbangan tertunda akibat kabut yang menghalangi jarak pandang (visibility).

Kepala Divisi Operasi PT Angkasa Pura (AP) II Bandara Internasional SMB II Palembang, Iskandar Hamid, membenarkan aktivitas bandara ditutup beberapa jam. Akibat kabut yang mempengaruhi jarak pandang pilot melakukan penguasaan pendaratan (landing) hanya 600 meter.

“Hal ini dilakukan sesuai dengan ketetapan penerbangan inetrnasional. Guna menghindari adanya kecelakaan dalam dunia penerbangan. Sehingga penutupan perlu dilakukan. Namun, tidak serta merta ditutup satu hari. Melainkan menunggu kondisi normal kembali”, terang Iskandar.

Jadwal kedatangan pesawat yang tertunda antara lain Sriwijaya Air dengan nomor register SJ-082 dari Jakarta-Palembang, harusnya pukul 07.35 WIB menjadi pukul 10.15 WIB. Pesawat Lion Air register JT-340 dijadwalkan tiba pukul 08.00 WIB menjadi pukul 10.11 WIB.

Sedangkan jadwal keberangkatan pesawat yang tertunda di Bandara Internasional SMB II yakni Lion Air register JT-331 dari Palembang-Jakarta dijadwalkan pukul 06.00 WIB menjadi pukul 09.30 WIB. Pesawat Sriwijaya Air register SJ-081 harusnya pukul 06.30 WIB berubah pukul 09.05.

Kemudian pesawat Lion Air jenis MD-90 register SJ-880 rute Jakarta-Pangkal Pinang (transit ke Palembang, red) dijadwalkan berangkat pukul 07.35 WIB dari bandara SMB II menjadi pukul 11.09 WIB. Dan pesawat Sriwijaya Air register SJ-082 pukul 07.35 WIB menjadi pukul 10.15 WIB tujuan Jakarta.

Sementara Kasi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) SMB II, Agus Santosa mengungkapkan, munculnya kabut embun tersebut memang menggangu aktivitas penerbangan di Bnadara Internasional SMB II. Pasalnya jarak pandang (visibility) kurang dari 1.000 meter.

“Kabut ini disebabkan adanya penguapan suhu di permukaan laut. Sehingga penguapan itu membentuk kabut embun di pagi hari, setelah sisa terjadinya hujan. Kabut juga didominisasi adanya kebakaran hutan dan lahan. Tapi kabut akan menghilang dengan sendirinya di saat matahari naik”, bebernya.(Sumeks)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar