Senin, 14 September 2009
BERITA FOTO: Taman Nusa Indah Dipasang Conblok
Seluruh Angkutan Padat
PALEMBANG – Arus penumpang di terminal kedatangan maupun keberangkatan seluruh moda (angkutan) baik darat, laut maupun udara, tiga hari menjelang Idulfitri, kemarin (17/9), benar-benar padat. Hanya, perkiraan puncak arus mudik terjadi tadi malam hingga hari ini, 18 September.Pantauan di pelabuhan fery 35 Ilir misalnya. Ratusan kendaraan bermotor yang didominasi mobil pribadi tampak antre. Sebagian besar berpelat non BG alias dari luar Sumsel. Tampak pula antrean truk barang dan sembako yang akan menyeberang ke Pulau Bangka.Kabid Perhubungan Laut dan ASDP Dishub Kota Palembang Said Albar menjelaskan, mulai H-7 kemarin, yang diutamakan menyeberang melalui Pelabuhan 35 Ilir adalah mobil pribadi dan truk sembako. “Lainnya, belum prioritas. Kita fokus dulu ke truk sembako agar tidak terjadi kelangkaan dan mobil pribadi agar tidak terjadi antrean panjang,” jelasnya. Sejak beberapa hari terakhir, tiap hari sekitar 150 kendaraan bermotor dan 600 orang penumpang diseberangkan ke pulau Bangka dengan enam armada feri yang ada. Yakni, KMP Srikandi, Mulia Nusantara, Jembatan Musi I dan II, Kakap dan Gorare. Tiga kapal standby dari Pelabuhan 35 Ilir dan tiga kapal lagi standby dari pelabuhan Tanjung Kalian, Mentok Bangka.
Mengenai armada feri, petugas tidak memberlakukan dispensasi kelebihan angkutan. Hal itu dimaksudkan agar tidak terulangnya kecelakaan laut yang pernah terjadi pada Tristar 1, dua tahun lalu. “Kita operasional sesuai kapasitas daya angkut yang ada,” cetus Said.
Tarif penumpang maupun kendaraan tidak ada kenaikan. Lonjakan kendaraan dan penumpang diprediksi sekitar 10-15 persen.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Kadishubkominfo) Sumsel Ir H Sarimuda MT dan jajaran sempat inspeksi mendadak ke Pelabuhan 35 Ilir, kemarin. Didampingi Kabid LLAJ dan KA Drs H Nofri Dalimunthe, Kabid Perhubungan Laut dan ASDP Ir Nusyirwan dan jajaran, Sarimuda kemudian bertolak ke Terminal Karya Jaya.
Sarimuda mengungkapkan, arus mudik Lebaran dalam kondisi aman. “Secara umum, yang berangkat dari Palembang agak kurang dibandingkan yang datang ke Palembang,” tuturnya.
Yang perlu dikhawatirkan dan diantisipasi kata Sarimuda yakni membeludaknya arus balik pascalebaran Idulfitri. “Diperkirakan akan terjadi peningkatan 25-35 persen. Pasalnya, warga yang akan kembali kemungkinan mengajak serta keluarga maupun kerabatnya. Yang bekerja mungkin mengajak teman juga,” tukasnya.
Lonjakan penumpang juga terlihat di Stasiun Kereta Api (KA) Kertapati. Berdasarkan data volume angkutan Lebaran tahun 2009, jumlah penumpang setiap hari mengalami peningkatan. “Hari ini (kemarin) sudah meningkat tajam, terutama kelas ekonomi,” ujar Syamsul, kepala Stasiun Kertapati, melalui M Baiki, petugas Posko Angkutan Lebaran.
Bahkan, sejak Rabu (16/9), KA Ekonomi Rajabasa tujuan Tanjung Karang sudah menambah gerbong. Biasanya, 5 gerbong plus 1 kereta makan (KM), kini menjadi 7 gerbong plus 1 KM. Sedangkan, KA Serelo tujuan Lubuklinggau sebelumnya memakai 5 gerbong plus 1 KM, kini menjadi 6 gerbong plus 1 KM.
Khusus KA Sindang Marga tujuan Lubuklinggau dan Limex Sriwijaya tujuan Tanjung Karang kelas eksekutif, masing-masing menambah satu gerbong kelas ekonomi. Plus 5 gerbong bisnis dan 2 gerbong eksekutif dan 1 KM. “Para pemudik yang tidak mendapatkan tiket dianjurkan duduk pada kelas ekonomi.”
Pemudik yang hendak berangkat dengan kereta malam, terlihat sudah berdatangan dan membeli tiket sejak pukul 15.00 WIB. Mereka rela antre, meskipun oknum calo yang menawarkan tiket masih gentayangan.
Loket dibuka pukul 17.00 WIB. “Kalau datang ke stasiun jam 2 siang (14.00) tadi, pintu masuk stasiun KA buka jam 3 sore. Mendingan beli di loket lebih murah, daripada beli sama calo,” ujar Wahid, seorang pemudik yang hendak ke Lubuklinggau.
Humas PT KAI Sumsel, Drs Asa'ad Sayuti menegaskan, lonjakan signifikan sejak dua malam lalu. Dirinya yang langsung memantau keberangkatan KA kelas bisnis-eksekutif melihat bangku penumpang telah terisi full. Termasuk keberangkan KA ekonomi kemarin pagi meningkat tajam dari hari biasa.
Nah, ia memperkirakan puncak arus mudik tujuan Linggau dan Lampung bakal terjadi semalam. Alasanya, karena para PNS telah libur hari ini, hingga keluarga dapat bepergian. "Kalau tidak malam ini (semalam,red), pasti besok (hari ini,red) atau H-2," tukasnya.
Peningkatan penumpang juga terlihat di Terminal Karya Jaya. Untuk bus antarkota antarprovinsi (AKDP), tanggal 14 dan 15 September lalu, jumlah yang berangkat 34 bus dengan 1165 seat. Jumlah penumpang tercatat 792 dan 860 orang.
Sedangkan 16 September, bus yang berangkat menjadi 40 bus dengan total seat 1358. Total penumpang 1.085 orang. “Setiap hari ada peningkatan jumlah penumpang. tapi dibandingkan pada tahun lalu mengalami penurunan,” ujar Drs Syamsul Hidayat, Kepala UPTD Terminal Tipe A Karya Jaya.
Bagaimana dengan AKAP (antarkota antarprovinsi)? Dibandingkan dengan hari biasa, kemarin, lonjakan penumpang signifikan. Meningkat hingga 100 persen.
Kristian, pengelola PO Putra Remaja rute Palembang - Jogja – Solo mengatakan, volume pemesanan tiket sejak 16 september lalu sudah meningkat. Bahkan, tanggal 17 dan 18 september seluruh tempat duduk telah terisi penuh.
Menurut dia, sejak 14 hingga 20 September harga tiket Palembang - Jojya naik menjadi Rp450 ribu. Sementara tanggal 23 hingga 24 september (pascalebaran) turun seharga Rp410 ribu. "Jumlah armada yang kita berangkatkan per harinya 8 hingga 10 bus. Pemesanan dari calon penumpang sudah penuh mulai besok hingga Lebaran nanti. Kalau jumlah peningkatan penumpang mencapai 150 persen,” tukasnya.
Hal serupa dialami PO Kramat Djati. Menurut Ice, karyawannya, tiket tujuan Palembang - Jakarta - Bandung seharga Rp360 ribu sudah terisi penuh. Demikian tiket pasca-Idulfitri tanggal 25, 26, dan 27 full booked. "Saat Lebaran pada minggu (20/9) dan Senin (21/9) kita masih beroperasi. Penumpang memang relatif sepi sehingga tiket dijual murah Rp180 ribu-225 ribu. Kita menyiapkan 3 armada tujuan Jakarta. Khusus Bandung 1 unit bus.”
Aning, staf tiketing PO Sari Harum mengungkapkan, tiket tujuan Jakarta dan Bandung terisi penuh sejak kemarin. Tujuan Bandung dijual Rp380 ribu, sedangkan Jakarta dijual Rp290 ribu. “Pemesanan tiket hingga 22 September sudah terisi penuh. Puncaknya pada 25 dan 26 September. Tiketnya juga lebih mahal, Rp400 ribu (Jakarta) dan Rp500 ribu (Bandung),” ujarnya. Sementara, arus mudik di Bandara Internasional SMB II Palembang, kemarin juga meningkat. Informasi PT Angkasa Pura (AP) II Palembang hingga pukul 14.00 WIB, jumlah penumpang mencapai 6.000 baik berangkat maupun datang.
“Diprediksi besok (hari ini, red) puncak arus mudik. Sebab, libur kerja menjadi waktu pilihan tepat bagi keluarga untuk mudik berlebaran,” kata Kepala Divisi Operasional PT AP II Palembang, Iskandar Hamid.
Maskapai penerbangan juga telah menyediakan extra flight. Di antaranya, Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Pelita Air, dan Kartika Air tujuan Batam. “Sejumlah maskapai itu dipersiapkan untuk membantu bila terjadi hal insidential,” tandasnya.
Mengambil Hikmah Idul Fitri
Yang terpenting dalam merayakan hari raya adalah bagaimana mencapai status Idul Fitri dan bukan sebaliknya bagaimana cara agar dapat beridul fitri. Dengan kesadaran seperti itu maka kita akan mampu menaklukkan hawa nafsu. Kita juga akan mampu melihat batas aturan dan larangan Allah, sehingga kepentingan lahiriah baik itu berbentuk politik, ekonomi maupun sosial budaya kontra pula dengan bisikan suara hati nurani.
Mereka yang memperoleh predikat puasa yang mabrur dan mencapai status Idul Fitri akan tampak dari tingkah lakunya seusai bulan ramadan. Yakni sebelum ramadan datang shalat sering tertinggal, setelah ramadan dan Idul Fitri berlalu shalatnya berjalan dengan baik dan lancar. Atau sebelum ramadan dan Idul Fitri tiba tidak berdisiplin, sering melanggar peraturan dan larangan, seusai ramadan mulai berdisiplin dan taat mematuhi semua peraturan yang ada serta menjauhi segala apa yang dilarang.
Bagi mereka ini sudah sewajarnya melaksanakan Idul Fitri dengan penuh kegembiraan dan suka cita. Wajar karena mampu menunaikan kewajibannya sebulan penuh dengan berpuasa dan ibadah lainnya sebagaimana disebutkan dalam QS Al-Baqarah 185. Mengapa mereka merasa bersuka cita? Karena mereka yakin akan mendapat ampunan dan balasan sesuai dengan makna Idul Fitri yaitu kembali kepada fitrahnya.
Setiap orang yang telah lulus dalam menempuh suatu ujian pasti timbul rasa bangga dan yakin akan menerima ganjaran yang setimpal yaitu keampunan dari Allah SWT. Dengan keyakinan itulah mereka merayakan Idul Fitri dengan cara mengagungkan asma Allah, takbir dan tahmid sepanjang hari. Mereka rayakan dengan suka ria, tidak berlebihan karena kegembiraannya sudah terkendali dengan mantap.
Mereka yang memahami makna Idul Fitri sarat dengan kemanfaatan yaitu untuk bersyukur dan mempererat tali silaturahmi terhadap sanak keluarga dan handai tolan sesama muslim. Hal ini penting karena hubungan sesama manusia yang menurut ajaran Islam diwajibkan selain hubungan dengan Allah SWT.
Dengan selesainya ibadah puasa dan melaksanakan Idul fitri hendaknya kita akan menerima tobat dan menerima kehidupan baru sehingga menjadi suci dan disenangi serta bermanfaat bagi banyak orang. Tidak mudah memang untuk mencapai hikmah puasa dengan hasil yang baik dan diterima oleh Allah SWT, sebagai suatu kemenangan dengan menjadi manusia suci dari segala noda dan dosa. Untuk mencapainya perlu pengorbanan yang cukup berat di samping persyaratan-persyaratan lain yang harus dipatuhi utamanya menahan hawa nafsu.
Apabila kita lulus dari cobaan itu maka Allah SWT akan memberikan balasan yang setimpal sebagaimana hadist Rasulullah SAW berikut ini: “Barangsiapa berpuasa sebulan penuh dalam bulan ramadan dengan memelihara pribadinya dari segala yang membuat puasanya batal dan sia-sia, niscaya puasanya akan menutupi segala dosa-dosa yang telah lalu.”
Lewat hadist ini seyogianya kita dapat menghitung apakah sudah lengkap ibadah puasa ramadan kita. Apabila sudah lengkap diharapkan kita akan terbebas dari dosa-dosa yang kita perbuat selama ini. Tetapi sebaliknya makanakala puasa kita tidak atau kurang lengkap maka akan bertambah pula dosa-dosa kita. Tentu kita semua mengharapkan puasa kita yang kita laksanakan dan segala amal ibadah kita di dalamnya akan diterima Allah SWT, sehingga terhindar dari kesia-siaan. Insya Allah.(Sripo)
Pengunjung Serbu Fantasi Island
Ahmad Irsyadi, bagian pemasaran, mengatakan, libur Lebaran ini banyak pengunjung yang datang. ”Pada liburan Idulfitri ini pengunjung membeludak. Karena di Fantasy Island ini banyak keluarga yang menghabiskan Hari Raya Lebaran," ujarnya kepada koran ini, kemarin (23/9)
Terlebih, Fantasy Island merupakan satu-satunya fasilitas hiburan wisata air yang ada di Palembang. “Jadi wajar kalau di sini ramai,” beber Ahmad.
Menurutnya, pengunjung yang datang banyak dari dalam kota (Palembang, red), tapi tidak menutup kemungkinan berasal dari luar kota seperti Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Prabumulih, dan Muara Enim. Pastinya, selama libur Lebaran ini terjadi peningkatan jumlah pengunjung yang dratis.
“Untuk wahana di Fantasy Island ini menambahkan dua wahana baru yaitu ATV dan WaterBack dan Harga Tiket Masuk (HTM) mengalami kenaikan dari tanggal 19-27 September menjadi Rp45.000,” tukasnya. Setelah itu, harga tiket kembali normal Rp30.000.
Seperti yang dikemukakan oleh Joko, warga Indralaya (OI). ”Saya datang ke sini bersama kelurga untuk merayakan Lebaran,” ungkapnya. Senada, Intan yang datang bersama keluarga ke Fantasy Island untuk menghabiskan liburan bersama keluarga.
Berdasarkan pengamatan koran ini, lebih banyak pengunjung yang menggunakan permainan air seperti Play Pool, Swimming Pool, Tsunami River, Bun Slide. Sementara di wahana kering, pengunjung lebih memilih Gokart, Dragon Tower, Bumpety Car, dan Sky Train. (Sumeks)
Saf hingga Jembatan Ampera
PALEMBANG - Puluhan ribu umat Islam memadati Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II saat salat Idulfitri 1430 H, Minggu (20/9). Bahkan, karena lahan yang terbatas, saf salat hingga ke pertengahan Jembatan Ampera, ke arah Pasar 16 Ilir, Jl Merdeka, Jl Tjik Agus Kemas, dan Jl Jenderal Sudirman.Salat Ied dengan imam KH Nawawi Dencik dan khatib HKM Sofyan Hasan SH MH (rektor Taman Siswa) berlangsung khidmat. Di saf terdepan ada Gubernur Ir H Alex Noerdin SH. Di apit, sebelah kiri Wali Kota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT dan sebelah kanan Dodi Reza Alex serta Kakanwil Depag Sumsel, Drs H Najib Haitami MM.Kemudian, Kapoltabes Palembang, Kombes Pol Luki Hermawan MSi, Sekda Sumsel, Drs H Musyrif Suwardi, Kaban Kesbangpol Linmas Sumsel, Drs H Rusli Nawi SDP MSi, dan pejabar lainnya. “Idulfitri merupakan kemenangan bagi umat Islam dalam mengalahkan hawa nafsu. Mudah-mudahan setelah ini mampu meningkatkan ketakwaan dan keimanan umat Islam kepada Allah Swt," kata Eddy Santana Putra, yang juga Ketua PHBI Kota Palembang.
Gubernur Sumsel, Ir Alex Noerdin dalam sambutannya berharap bulan Ramadan yang baru saja berlalu diharapkan mampu mengangkat derajat takwa umat muslim di Sumsel. "Nilai-nilai positif selama puasa hendaknya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Ada beberapa hal yang menurut Alex harus dimiliki masyarakat Sumsel ke depan, yakni sikap amanah, ikhlas, dan profesional. Di samping, terus menumbuhkembangkan solidaritas sosial. Tetap memerhatikan kecerdasan spiritual dan emosional serta intelektual.
Khatib Sofyan Hasan mengajak umat muslim pada hari nan fitri, 1 Syawal 1430 H, untuk menjadikan Ramadan yang baru saja agar menjadi jembatan silaturrahmi sesama muslim. “Dengan begitu, akan tercipta kebersamaan dan kemaslahatan umat," ungkapnya.
Dikatakan, ajaran agama Islam harus dilaksanakan dengan benar. Salah satunya untuk memberdayakan potensi umat Islam, menciptakan solidaritas dan kesetiakawanan sosial. Caranya, perlu sikap kedermawanan sosial. "Apalagi belakangan ini bangsa Indonesia diguncang beberapa bencana. Sikap kedermawanan sangat diperlukan untuk menolong sesama.
Dikatakan, zakat sebagai salah satu rukun iman merupakan penggerak ekonomi umat. Syaratnya, pengelolaan transparan jelas dan akuntabel. Manajemen juga harus sesuai dengan ajaran Islam
Sementara itu, LAZMA (Lembaga Amil Zakat Masjid Agung) berhasil mengumpulkan zakat mal Rp213.077.500. Sedang untuk zakat fitrah terkumpul 6640,8 kg beras dan uang Rp3.718.000. Zakat mal yang dikumpulkan BAZ Pemkot Palembang sebanyak Rp331.800.000.
Seperti tahun lalu, sebagian jemaah berangsur meninggalkan tempat salat saat khatib mulai membacakan khotbahnya. Sebagian masih bertahan mendengarkan khotbah hingga selesai. Tampak puluhan pengemis berusaha mengais rezeki dari belas kasihan jemaah. Sedang petugas kebersihan langsung ganti kostum dan mulai mengumpulkan lembaran demi lembaran koran yang berserakan.(Sumeks)
Walikota Resmikan Gedung Kantor Harian Umum Suara Nusantara
PALEMBANG - Walikota Palembang Ir Eddy Santana Putra, diwakili Asisten Kesra Afriadi S Busri meresmikan Gedung Kantor Harian Umum Suara Nusantara (HSN) di Jl Basuki Rahmat No 1778 Palembang, Sabtu (26/9) sore.
Peresmian dan launching HSN ini juga ditandai pemukulan gong dan penguntingan pita berlangsung khidmat dihadiri sejumlah penjabat Pemrov dan sejumlah angggotadewan dan undangan lainnya. Walikota Palembang, dalam sambutan tertulisnya menyambut baik adanya koran Harian Suara Nusantara. "Dengan hadirnya media ini tentu memudahkan masyarakat mendapatkan informasi," ujarnya.
Pimpinan Perusahaan HSN dr Dollar, SH, MH dalam laporannya mengatakan koran Harian Suaran Nusantara ini diresmikan 19 Agustus 2009 dan terbit perdana 17 September 2009. Konsep koran kita menengah keatas dengan konsep pendidikan dan bisnis. "Kami berharap Koran Harian Suara Nusantara dapat menjadi koran terdepan di Sumatera Selatan," ujarnya.
Pimpinan Redaksi Agus Harizal menambahkan untuk bulan pertama Harian Suara Nusantarsa terbit 12 halaman, lima kali dalam seminggu yakni dari hari Senin hingga Jumat. "Dan ketiga berikutnya kita akan terbit setiap hari," ujar Agus.(Sripo)
Target 70 Pos Baca Setahun
Demikian dikatakan Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra saat meresmikan Perpustakaan Cinta Baca dan pencanangan pembukaan 70 pos baca selama setahun di Jl. KH. Wahid Hasyim, Kelurahan 1 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1, beberapa waktu lalu.
“Saya mempunyai komitmen dengan semua jajaran untuk membangun lebih banyak pos bacaan, kerja sama dengan siapa saja untuk terus mendongkrak minat baca di masyarakat,” kata Eddy. Pembangunan pos baca ini juga hasil kerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perpustakaan Cinta Baca Indonesia dan organisasi Green Heart dari Jerman.
Rencananya, pada tahap awal, pos-pos baca itu akan ditempatkan di setiap kelurahan. “Pos baca ini akan terus kita bangun. Sampai dua taman bacaan kecil di setiap kelurahan. Jadi renacnanya akan ada sebanyak 214 pos baca nantinya,” ujar Eddy.
Bahkan, pada anggaran tahun mendatang, pemerintah juga berencana akan memperbesar anggaran untuk pembangunan pos baca ini. “Maunya di tahun 2010 kita tingkatkan menjadi Rp 1 miliar. Artinya lebih besar tahun sebelumnya dengan tujuan pengembangannya lebih cepat dan tepat,” tukasnya.
Pembangunan pos-pos baca ini, kata Eddy, juga akan diiringi dengan lomba baca-tulis di tingkat pelajar, dengan ragam hadiah yang menarik, seperti bea siswa dan alat-alat elektronik. Tujuannya, kata dia, untuk memotivasi serta meningkatkan minat baca generasi muda.(Sumeks)
Uji Coba Pasar Kuliner Bawah Ampera
Jika Anda singgah ke pelataran bawah Jembatan Ampera hingga Pasar 16 Ilir sekitar pukul 17.00-24.00 WIB, ada pemandangan berbeda. Di sana sudah disulap menjadi pasar kuliner. Ada 30 gerobak dan tenda yang siap “menggoyang lidah” para pengunjung. Mbah Dwi, panggilan Dwi Astuti, sudah berusia sekitar 61 tahun. Meski begitu, tangannya masih cekatan ngulek kacang, gula merah, dan meracik sayur-mayur menjadi makanan khas gado-gado yang lezat. Sorot matanya menyipit, karena berkerut. Sesekali, ia menguap menutup mulutnya. Hanya, kantuk yang seolah tak tertahankan itu sirna manakala pembeli datang. "Gado-gado, tahu, Mas?" tawar si Mbah kepada wartawan koran ini yang membincanginya sekitar pukul 23.45 WIB, Minggu. Dwi adalah salah satu dari 30 pedagang yang terpilih oleh Tim Perencanaan Penataan dan Pembinaan Kelompok Usaha Pasar Wisata Kuliner Kota Palembang. Ia memiliki seabreg pengalaman yang cukup lama dalam berdagang. "Sudah 10 tahun jual makanan, Mas. Saya buka warung makanan khas Jawa Timur-an di rumah, Jl Dr Cipto No 5 dan Kambang Iwak," katanya lagi.
Makanan yang dijual seperti rujak cingur, rawon, tahu campur lamongan, ayam panggang, bubur, rujak, dan aneka tahu. "Tetapi, karena pemerintah mewajibkan kami jual satu jenis makanan di pasar kuliner, maka saya cuma jual aneka olahan tahu," ujarnya.
Ia menjual tahu tek, tahu telor, dan gado-gado seharga Rp7.500. Sedangkan, tahu berontak dan tahu petis Rp1.000. “Modal awal Rp200 ribu, Mas,” tuturnya.
Ternyata, malam pertama jualan di pasar kuliner dia bisa mengantongi untung Rp100 ribu. "Tetapi itu Sabtu malam, kalau hari ini (malam Senin, red) sepi. Lihat-lihat dulu satu bulan ke depan, barangkali akan ramai. Karena, pasar kuliner ini kan baru, jadi orang mengenal dulu," ujarnya.
Dibandingkan dengan ketika berjualan di Cipto dan Kambang Iwak, lanjutnya, untung berdagang di pasar kuliner ternyata sangat kecil. "Kalau di Cipto, modal Rp250 ribu bisa untung Rp400 ribu-Rp500 ribu perhari. Tetapi, di KI terutama Sabtu Minggu bisa Rp1 juta per hari, kalau hari biasa Rp500 ribu-Rp600 ribu. Cuma memang, sewa tenant-nya yang besar Rp40 juta per kios," bebernya lagi.
Walau begitu, Dwi yang juga dibantu oleh dua orang anaknya mengaku tetap bertahan di arena pasar kuliner, walau untung ternyata tak sebesar di dua tempat sebelumnya. "Itung-itung meramaikan khazanah kuliner. Lagipula kepengen di sini udah lama. Daftar sejak April, tapi baru terealisasi sekarang. Kami juga dapat fasilitas gratis gerobak dan tenda. Mudah-mudahan ke depan tambah maju, apalagi Disperindag menjanjikan akan ada semacam life music di sini nanti," imbuhnya.
Cuma, Dwi minta batas pagar tidak ditutup terlalu jauh. Ini biar masyarakat bisa lebih dekat melihat begitu juga dengan lokasi parkirnya. Selain Dwi, ternyata masih banyak pedagang lain yang ngetem. Mereka jual makanan dan minuman seperti jus, bandeng presto, bakso, martabak India, ayam bakar, pindang, es putar, soup buah, aneka seafood, nasi goreng, dan lainnya.
Insan (23), pedagang aneka jus juga memiliki minuman andalan untuk khalayak ramai. "Namanya grand qinyon atau jus yang berasal dari sayur-sayuran seperti sawi, nanas, jeruk nipis dan jeruk peras (jeruk medan). Baik untuk kesehatan karena bisa menurunkan darah tinggi," tuturnya.
Darimana resepnya? “Belajar dari kawan,” ujar Insan lagi. Di samping itu, ia juga mengandalkan minuman Contesa Cream dari alpukat dan susu bubuk. "Rasa seperti es krim. Dua item itu saya banderol Rp8.000," ujarnya. Sementara, untuk jus seperti avokad, mangga, apel, tomat dijual Rp6 ribu per porsi.
Sebelum mencoba peruntungan di pasar kuliner yang mulai buka Sabtu lalu, 26 September, Insan berjualan rokok Arab (seisha) di Sony Futsal. Sama seperti mbah Dwi, ketertarikan Insan, karena melihat prospek yang cukup bagus. “Untuk buah-buahan tampaknya mendukung,” tukasnya.
Selain itu, dari segi fasilitas dan tempat sangat memadai. "Sebenarnya saya mau jual jus dan seisha, tapi yang diberi izin hanya jus," kata pemuda yang juga aktif di EO ini.
Pantauan Sumatera Ekspres, di hari kedua pembukaan pasar kuliner, Minggu, (27/9), pengunjung masih tampak sepi. Begitu juga pedagang tidak full 30 orang. "Kita sudah sediakan 30 gerobak plus tenda, tetapi nampaknya masih ada beberapa pedagang yang belum buka," ujar Ade Jaya Martin, sekretaris Tim Perencanaan Penataan dan Pembinaan Kelompok Usaha Pasar Wisata Kuliner Kota Palembang.
Menurut Ade, hari pertama yang hadir hanya 19 pedagang sementara 11 tidak jualan. Di hari kedua sama. "Setelah kita konfirmasi ternyata alasan mereka belum siap. Ada juga yang belum memberi kabar atau meminta malam besok," ujarnya. Tetap akan dipanggil dengan batas toleransi 3 hari, jika masih tidak jualan akan diganti dengan orang lain dengan mekanisme penerimaan awal.
"Banyak yang ngantre. Tahap awal saja 67 peserta mau ikut, di tahap 2 ada 14 orang," ujarnya. Sementara itu, wilayah Jembatan Ampera sendiri hingga ke pasar 16 Ilir benar-benar telah steril. Saat ini, dipasang sejumlah pembatas mengelilingi lokasi tersebut sehingga baik pedagang atau pengunjung menjadi lebih nyaman.(Sumeks)
Sekaligus Khitankan Dua Anak
"Kami ini orang tidak mampu, saya hanyalah tukang becak, ibunya anak-anak tidak bekerja karena mengurus mereka berdua ini," kata Maurudi, warga Jl Demang Lebar Daun, Pakjo, Palembang. Menurutnya, kedua anaknya yang ikut dalam khitan massal yang diselenggarakan oleh Kodam II Sriwijaya adalah Febrianto (6) dan Salamun (4).
"Penghasilan suami saya kecil, tiap hari dia harus menyetor uang narik becak kepada pemilik becak sebesar Rp 3.000 dan kalau sepi pulang ke rumah tidak bawa uang sama sekali," ungkap Sarinah. Menurutnya, paling besar dalam sehari suaminya membawa uang Rp 30 ribu ke rumah. Uang itulah yang digunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya.
Sementara itu kedua putra mereka yang usai dikhitan lebih banyak diam. Bahkan Salamun, masih meneteskan air mata meskipun tidak terdengar tangisnya. Febrianto terus memegangi sarungnya dan wajahnya tampak menahan sakit. Tetapi saat ditanya Sripo, Febrianto menjawab senang telah dikhitan.
Perasaan senang juga menyelimuti ratusan anak-anak panti asuhan yang sengaja diundang oleh Kodam II Sriwijaya. "Kita diundang oleh Pak Pangdam dan nanti katanya akan dapat sembako," kata A Ibnu Hajar, Pimpinan Panti Asuhan Sabilul Hasanah. Menurutnya, mereka mendoakan agar TNI tetap bagus dan tetap berjuang demi rakyat dan negara.
Selain mengadakan khitanan massal, diselengarakan juga berobat gratis, pembagian sembako, KB gratis dan juga donor darah.
Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI M Sochib mengatakan bahwa perayaan HUT TNI ke-64 itu juga diharapkan bisa dirasakan oleh sejumlah masyarakat Sumsel. "Kita berharap agar masyarakat dengan adanya kegiatan ini merasa diperingan bebannya dan kita juga berharap agar TNI tetap dapat melaksanakan tugas dengan baik," ungkapnya.
Sedangkan Walikota Palembang, H Eddy Santana yang juga tampak hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa kegiatan dalam perayaan ulangtahun itu sangat bagus sekali. "Saya ucapkan selamat ulang tahun kepada TNI yang ke-64," kata Eddy.(Sripo)
BERITA FOTO: 50 Anggota Dewan Angkat Sumpah
Sunatan Massal hingga Bagi Sembako
“Tolong Pak…ndak mau sunat..,” teriak si buyung saat ‘burungnya’ dipegang oleh tim medis. Namun, selesai disunat tak sedikit pula di antara mereka tersenyum sumringah. “Sudah Pak…,” kata bocah tadi tersenyum.
Bukan hanya anak-anak yang berbangga. Para anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Palembang dan Warakawuri (janda LVRI) juga ikut kebagian jatah ”sembako” dalam acara yang sama. “Paket yang kita bagikan sebanyak 600,” ujar Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI Mochammad Sochib SE MBA kepada wartawan kemarin.
Dalam bakti sosial tersebut juga berlangsung donor darah, pengobatan massal, dan operasi katarak di RS AK. Gani. Sochib mengatakan, kegiatan ini wujud kepedulian TNI dalam membantu sebagian masyarakat, khususnya warga Palembang. “Mudah-mudahan dapat mempererat kedekatan dan memperkokoh kemanunggalan TNI dan rakyat yang saat ini terjalin dengan baik,” tukasnya.
Ke depan, tambah Pangdam, acara yang mendapat support dari Pemerintah Kota Palembang, Dinas Kesehatan, IDI, LVRI, dan institusi lain ini akan dilakukan secara periodikal. Tujuannya untuk membangkitkan kebersamaan, persatuan, dan membantu pemerintah menyukseskan program kesejahteraan masyarakat.
Diakui Sochib, HUT TNI jatuh tepat tanggal 5 Oktober, namun penyelenggaran bakti sosial tanggal 30 September. Itu bukan berarti ada sangkut paut dengan peristiwa G 30 S PKI. “Kita ambil hikmahnya saja dari peristiwa itu, kini kewajiban kita bagaimana mempertahankan keutuhan NKRI,” tuturnya. Di samping, memahami, mengamalkan, dan menghayati nilai-nilai Pancasila, bukan mengadopsi nilai-nilai komunisme (marxisme).
Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra menyampaikan, bakti sosial ini adalah bentuk kepedulian TNI kepada masyarakat agar bisa saling merasakan. “Kita berikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada TNI. Hendaknya hubungan dan kondisi yang harmonis antara TNI, pemerintah, dan rakyat tetap kita jaga,” papar Eddy.
Kepala Unit Transfusi Darah Cabang PMI Kota Palembang, Dr Anton Suwindro mengatakan, pada kegiatan bakti sosial ini diharapkan bisa mendapat 250 kantong darah untuk mencukupi stok darah yang tinggal 20 kantong, 3-4 hari mendatang. “Namun tampaknya hanya dapat 180 kantong selama donor darah berlangsung. Tetapi, kami tak perlu khawatir, karena besok di Hotel Novotel juga dalam rangka HUT TNI masih akan dilakukan kegiatan donor darah,” ujarnya.(Sumeks)
Lebaran, Hanya Tutup Poliklinik
Masalah libur pegawai di atur sistem shift (bergantian), pagi siang dan malam. Sebut saja, di RSUP Moehammad Hoesin. Jatah libur Lebaran dipatok selama lima hari. Terhitung, 18 hingga 23 September. Hal ini mengacu pada ketetapan Departemen Kesehatan (Depkes).
“Libur itu sudah ketetapan Depkes termasuk Menpan,” ungkap Direktur Utama (Dirut) RSMH Dr H Bayu Wahyudi SpOG dihubungi Sumatera Ekspres kemarin (13/9).
Meski begitu, sebagai layanan sentral yang sangat dibutuhkan masyarakat Sumsel, saat libur nanti operasional RSMH dijamin berjalan normal. Kecuali poliklinik yang digabung ke bagian UGD.
Kata Bayu, pihaknya telah menyusun sistem shift bagi para karyawan agar dapat libur bergantian. “Akan ada dokter jaga di tiap unit saat Lebaran. Untuk urusan operasi, kita juga tiadakan kecuali operasi yang bersifat emergency,” tandasnya sembari menutup telpon karena ada rapat di Jakarta.
RSUD Bari juga melakukan hal yang sama. Lebaran Idulfitri nanti, RS milik Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang itu dipastikan tetap memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Untuk libur pegawai, Direktur RSUD Bari, dr Hj Indah Puspita MARS mengaku menyusun sistem shift. Sehingga, urusan operasional tetap berjalan seperti tahun sebelumnya. “Lebaran nanti layanan tetap seperti biasa, 24 jam. Cuma poliklinik yang tutup. Unit lain tetap standby. Termasuk jika ada pasien rujukan,” tuturnya.
Bahkan, wanita berkacamata ini mengaku pihaknya siap mendirikan posko di depan pasar Cinde, 16 September nanti. Posko tersebut fokus bagi para pengendara yang mengalami kecelakaan di jalan raya.
Bagaimana dengan RS RK Charitas? Humas rumah sakit swasta tersebut, Edi Cahyono menyatakan pihaknya menerapkan libur berdasarkan kalender nasional selama tiga hari. “Itu kan tanggal merah jadi harus libur,” katanya.
Menurutnya, meski dinyatakan libur nasional RS tidak bisa disamakan dengan kantor pada umumnya hingga harus tutup total. Layanan RS dinilainya sangat vital bagi masyarakat. Terlebih yang membutuhkan. Oleh sebab itu, di tiap unit RS RK Charitas biasanya telah menyusun libur bergantian bagi para pegawai. “Bagian yang tutup paling poliklinik dan rawat jalan. UGD, rawat inap, haemodialisa dan bagian lain tetap buka. Termasuk operasi bagi yang membutuhkan,” tandasnya.(Sumeks)
Sumsel Pelopor Bantuan Hukum Gratis
PALEMBANG - Provinsi Sumsel bersama Kabupaten Muba dan Kota Palembang berpeluang meraih penghargaan dari Presiden RI karena dinilai sebagai daerah yang memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat miskin dan terpinggirkan mendapat bantuan hukum secara gratis. Padahal, program ini baru akan diluncurkan Bappenas awal 2010 dan sebagai pilot projek adalah provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
"Awalnya kami berpikir belum ada daerah yang memberikan akses layanan bantuan hukum pada masyarakat miskin dan marjinal. Untuk itu, pusat menjadikan provinsi di Sulawesi sebagai pilot proyek," kata Deputi Kepala Bappenas Bambang Sutedjo usai bertemu dengan Gubernur Sumsel Ir Alex Noerdin SH, Selasa (15/9) di Griya Agung.
Setelah ditetapkan pilot projek bantuan hukum ini ditetapkan, lanjut Bambang Sutedjo, barulah ia mendapatkan informasi kalau sudah ada provinsi dan daerah yang sudah lebih dahulu melaksanakan program ini tanpa pengawalan dari Jakarta. Untuk itulah, Tim Bappenas berkunjung ke Sumsel dan melakukan pengecekan mengenai informasi tersebut.
"Saya kaget, ternyata Kabupaten Muba sejak 2007 lalu sudah memberikan layanan bantuan hukum gratis. Lalu dilakukan provinsi secara luas dan Palembang mengikuti," katanya.
Melihat ini, Bambang Sutedjo akan mengundang secara khusus Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH, Bupati Musi Banyuasin (Muba) Ir H Pahri Azhari dan Walikota Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT ke Sulawesi untuk menerima penghargaan dari negara. Sumsel tidak lagi menjadi pilot projek tetapi akan menjadikan provinsi percontohan. Selanjutnya, Bappenas akan memasukan program ini dalam anggaran APBN 2009-2014 sehingga layanan bantuan hukum gratis menjadi program nasional.
Gubernur Sumsel ir H Alex Noerdin yang ditanyai wartawan mengatakan, program bantuan hukum gratis kepada masyarakat bertujuan untuk mendampingi perkara-perkara hukum dimana rakyat membutuhkan keadilan hukum. Disamping itu, meringankan beban masyarakat. Untuk bantuan hukum ini, Pemprov Sumsel mengalokasikan dana Rp 1,5 miliar. "Masyarakat berhak mendapat layanan bantuan hukum. Bahkan, jika kebijakan gubernur merugikan rakyat, silakan menggugat gubernur dengan dana yang disiapkan pemerintah,"katanya.(Sripo)
Senin, 07 September 2009
Petembak Sumsel Berpeluang Tim Inti SEAG
“Standar atlet yang bisa ikut SEA Games seperti untuk nomor senapan nilainya harus mencapai 586, dan petembak Sumsel lebih dari itu,” kata pelatih menembak Pelatnas SEA Games, Kuncung Sudiono, Sabtu (12/9).
Menurut dia, atlet Sumsel yang sedang menjalani Pelatnas SEA Games tercatat empat orang masing-masing Maharani, R.Saraswati, R.Wisnuaji dan Agus Anindito. Mereka berlatih bersama tim menembak dari provinsi lainnya seperti dari Kaltim atas nama Anang Yulianto, Safrin Sihombng (Riau), Sony Prabowo (DKI), Lia Puspita (Jatim), Vera (Kalsel) dan lainnya.
Mereka sekarang sedang menjalani pemusatan latihan di lapangan tembak Perbakin Sumsel hingga menjelang keberangkatan menuju Laos. Namun, lanjut dia, atlet yang ikut Pelatnas tersebut sebelum diberangkatkan akan diseleksi ulang.(Sripo)
Arus Penumpang Mulai Meningkat
Sebaliknya, khusus yang berangkat dari Stasiun Kertapati pada H-10, sebanyak 916 orang. Kemudian, pada H-9 naik menjadi 2.228. “Peningkatan jumlah pemudik ini akan terlihat pada H-5 Lebaran. Selain anak sekolah sudah libur, para pegawai juga cuti bersama. Namun, jika melihat tren Idulfitri sebelumnya, puncak mudik Lebaran menggunakan KA pada H-3,” bebernya lagi.
Sekadar mengingatkan, terhitung 11 September hingga 4 Oktober ada kenaikan harga tiket kelas eksekutif dan bisnis. Sementara, KA ekonomi yang berangkat pukul 08.00 dan 09.20 tetap Rp15 ribu per penumpang.
Kelas eksekutif KA Limex Sriwijaya tujuan Tanjung Karang berangkat pukul 21.00 WIB, harga tiket pada loket Rp130 ribu. Kemudian, bisnis Sindang Marga pukul 20.00, tiketnya Rp75 ribu. Eksekutif tujuan Lubuklinggau Rp120 ribu dan kelas bisnis Rp65 ribu.
Tiket yang dijual pada agen resmi di kota pempek ini, untuk tanggal 15-19 September ludes terjual. “Yang tidak kebagian tiket pada agen resmi, dapat membelinya pada loket di stasiun KA. Jangan beli dengan calo,” beber Syamsul lagi.
Saat ini, baru 4 KA yang operasional. Mampu menampung 1.162 penumpang kelas ekonomi. Sekitar 1.000 penumpang eksekutif dan khusus bisnis ditambah 3 gerbong kelas ekonomi. “Kalau pemudik membeludak kita siap 5 gerbong tambahan.”
Widodo, pengawas Peron Stasiun KA Kertapati menambahkan, hingga kemarin, kereta kelas ekonomi (KA Rajabasa) ditambah 1 gerbong menjadi 5 gerbong dan satu kereta makan. Lalu, KA Serelo menjadi 6 gerbong dan 1 KM.
“Kalau Limex Sriwijaya dan Sindang Marga belum ada penambahan gerbong. Masih 5 gerbong bisnis, 2 gerbong eksekutif dan 1 KM,” imbuhnya.
Jetfoil Tembus 1000 Orang
Peningkatan aktivitas juga terlihat di Pelabuhan Boom Baru Palembang. Sejak 11 September, jumlah penumpang kapal cepat yang naik dan turun lebih dari 1.000 orang. “Terbanyak kedatangan penumpang dari Tanjung Kalian Mentok Bangka Belitung. Mereka sebagian besar pekerja tambang timah yang mau pulang ke Palembang maupun Jawa untuk berlebaran,” ungkap Kepala Terminal Pelabuhan Boom Baru Palembang, A Holili.
Pemandangan kemarin misalnya. Jumlah penumpang terbilang sepi. Lonjakan yang terjadi belum membuat penuh kapal. Dari kapasitas sekitar 400 seat, yang terisi 300 seat saja. “Artinya belum penuh,. Belum perlu adanya toleransi kelebihan penumpang. Hari ini pun (kemarin) diperkirakan sekitar 1.000-an penumpang,” cetus Holili.
GM Marketing Ekspres Bahari, Stevanus mengatakan, berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pra-Idulfitri memang lebih banyak penumpang yang tiba di Boom Baru dari Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok Bangka Belitung. “Sedang setelah Lebaran, yang banyak penumpang mau ke Bangka, baik untuk bekerja maupun bersiap masuk sekolah,” jelasnya belum lama ini. Ia memprediksi, lonjakan jumlah penumpang akan mulai terjadi H-7 Lebaran. Untuk itu, manajemen Ekspres Bahari, kata Stevanus, akan mengerahkan tiga kapalnya. “Yang saat ini jalan Ekspres Bahari 8 dan 9. Jelang Lebaran kita akan operasikan pula Ekspres Bahari 5 untuk mengantisipasi lonjakan penumpang,” pungkasnya.(Sumeks)
Wayang Plembang, Riwayatmu Kini…
Pasar Tradisional Masih Cukup Signifikan
PALEMBANG - Rencana Pemprov Sumsel untuk melakukan revitalisasi terhadap sejumlah pasar tradisional diminta tak hilangkan sifat pasar tradisional. Pasar tersebut tumbuh dalam masyarakat untuk kepentingan masyarakat pula. Masyarakat harus tetap dapat mengakses pasar tradisional itu sendiri.
"Kalau keberadaan pasar itu sudah mengganggu jalan, ya ditertibkan tetapi tidak memindahkan ke tempat lain yang sulit diakses," ujar Ketua Komisi II DPRD Sumsel, Fahlevi Maizano, Senin (7/9).
Menurutnya pasar tradisional tumbuh karena ada lalu lintas manusia dan adanya pertemuan antara pedagang dengan pembeli. Itu menjadi faktor utama. Tanpa hal itu tidak mungkin muncul. Selain itu juga terjadi transaksi bersifat sosial. Dengan faktor itu maka pasar tradisional tetap bertahan hingga sekarang ditengah serbuan mal, supermarket dan mini market dengan sistem waralaba.
"Pasar tradisional masih tetap signifikan pertumbahannya ditengah kehidupan masyarakat. Pasar modern seperti supermarket dan sebagainya masih punya keterbatasan untuk diakses," ujarnya.(Sripo)
Warga Serbu Pasar Murah
Bahkan, penjualan sembako murah ini menggunakan sistem langsung, tidak melalui sistem kupon. “Ini karena berdasarkan pengalaman beberapa tahun yang lalu, hingga kita gunakan sistem langsung ini. Jadi, masyarakat bisa langsung membeli tanpa kupon lagi," ungkap Muchlis.
Ketika ditanya, apakah akan terjadi kecurangan, di mana masyarakat membeli dua kali, Muchlis mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi hal ini. "Kita sudah usahakan semaksimal mungkin untuk mengurangi kecurangan. Karena sistem beli langsung ini paling efektif," jelasnya.
Muchlis mengatakan, pasar murah ini bekerja sama dengan pihak yang terkait seperti Pertamina, Depo Bogasari, Dinas Perternakan Sumsel, CV Makmur Abadi dan BTP 7. "Sasaran utamanya adalah rumah tangga konsumen. Khususnya rumah tangga berpendapatan rendah, setiap konsumen dibatasi membeli 2 kilogram," tukasnya.
Di pasar murah ini tersedia 3,5 ton gula pasir, 1 ton telur ayam, 1 ton minyak goring, dan 1 ton terigu. Setelah di kompleks Hoktong, selanjutnya pasar murah akan digelar di Angkatan 66, Jl Sosial km 5 pada 10 September, Tangga Buntung 35 Ilir pada 11 September, Kecamatan SU I 13 September, Kecamatan Sako Kenten 14 September, Kecamatan SU II 15 September, dan yang terakhir di Perum Pemda Talang Buruk 15 September.
Intan (40), salah seorang warga Plaju, mengaku senang dengan digelarnya pasar murah ini. “Karena sangat membantu sekali. apalagi harga sudah ada yang naik. "Jadi, terbantu lah sedikit kami ini," ujarnya.(Sumeks)
Warga Palembang Diimbau tak Keluar Rumah
PALEMBANG - Menyikapi semakin tebalnya kabut asap yang melanda Palembang dan daerah lain di Sumsel, Gubernur Ir H Alex Noerdin SH mengimbau agar masyarakat tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Ketebalan asap kabut dikhawatirkan akan berdampak gangguan pernafasan dan tenggorokan.
Untuk mengatssi kabut asap ini, Alex Noerdin minta kepada bupati/walikota untuk aktif terjun ke lapangan dan memantau pembakaran hutan di daerah masing-masing. "Pemerintah provinsi dan pusat akan memberikan fasilitas bantuan," kata Alex Noerdin tanpa merinci jenis bantuan yang akan diberikan.
Terjun ke lapangan yang dimaksudkan Alex Noerdin agar kepala daerah san staf secara terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan perkebunan dengan cara membakar dan tidak semberangan membuang potung rokok ke semak belukar yang berpotensi kebakaran hutan. "Untuk bagi yang sengaja membakar hutan, tentu ada sanksinya," katanya.
Untuk menjaga kesehatan, Alex mengimbau kepada masyarakat untuk membatasi kegiatan di luar rumah. "Kalau memang tidak ada kegiatan penting-penting banget, lebih baik berdiam di rumah agar warga tidak terllau sering terhirup kabut asap," katanya.(Sumeks)
Empat Poros Ditutup 1 Jam
PALEMBANG – Puasa Ramadan tinggal 11 hari lagi. Setelah itu, umat muslim di kota ini akan merayakan kemenangannya. Nah, puncaknya ditandai dengan pelaksanaan salat Idulfitri di masjid, lapangan, maupun musala.
Memberikan rasa nyaman dan aman, jajaran Dinas Perhubungan Kota seperti salat Ied tahun-tahun sebelumnya akan menutup sejumlah ruas jalan menuju Masjid Agung. Diketahui, masjid nasional ini biasanya menjadi tempat pejabat dan warga dari pelbagai pelosok menunaikan salat Ied.
“Poros (titik) jalan sekitar lokasi tempat salat selama satu jam mulai pukul 07.00-08.00 WIB atau selama salat Ied berlangsung akan kita tutup,” ungkap Edi Nursalam, kepala Dishub Kota Palembang kepada Sumatera Ekspres, kemarin.
Dijelaskan, ada empat titik yang ditutup sementara, yakni Jembatan Ampera, Jalan Jenderal Sudirman ditutup dari simpang IP menuju Bundaran Air Mancur, lalu Jalan Merdeka batas penutupan dari kantor wali kota, dan pangkal air mancur arah ke Masjid Lama. "Karena nanti jemaah salat Ied bukan hanya salat di dalam masjid, tetapi juga di luar hingga ke pangkal Jembatan Ampera," ujar Edi lagi.
Lanjutnya, akan terjadi penumpukan kendaraan pribadi ataupun umum di setiap poros jalan. "Mereka tidak akan bisa melewati jalur pada persimpangan Bundaran Air Mancur yang masih di sekitar Masjid Agung. Apalagi jalan menuju Seberang Ulu hanya ada satu jalan, yakni melewati Jembatan Ampera, atau lewat Jembatan Musi II yang jaraknya lumayan jauh," katanya. Sementara, jika dari Jenderal Sudirman ingin ke Bukit Kecil atau Sayangan bisa memutar.
Dishub sendiri akan menempatkan 150 petugas di setiap poros bekerja sama dengan pihak kepolisian. "Dipastikan setelah salat Ied akan terjadi kemacetan paling tidak minimal 1 jam. Diperkirakan lalu lintas kembali normal dalam rentang waktu dua jam," pungkas Edi.(Sumeks)
Pasar Murah Harus Pakai Kupon
PALEMBANG - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel Drs H Eppy Mirza mengakui adanya kesalahan prosedur pada pelaksanaan Operasi Pasar (OP) Sembako murah di Hoktong, Plaju, Senin (7/9) lalu. Sesuai ketentuan, OP seharusnya memakai kupon demi untuk pemerataan, tetapi hal ini diabaikan dua pejabat Disperindag sehingga banyak warga tidak kebagian Sembako.
Sesuai ketentuan, OP harus pakai kupon. Kemarin di Hoktong sudah menyalahi. Pakai kupon saja masih ada kelemahan, apalagi dijual bebas," katanya, Rabu (9/9).
Terhadap dua stafnya, Eppy mengaku sudah memanggilnya dan memperlajari kesalahan yang telah dilakukan. "Keduanya mengaku salah dan minta maaf. Jadi kita berikan teguran secara lisan," katanya.
Namun begitu, kedua pejabat ini tidak diberhentikan dari kepanitiaan OP Sembako Murah. Eppy mengaku memberikan kesempatan kedua kali. Jika masih dilakukan kesalahan maka teguran secara tertulis hingga pencopotan dari jabatan akan dijatuhkan.
Menurutnya, operasi pasar sembakomurah dilakukan untuk membantu warga ditengah semakin tingginya harga Sembako di Pasar. OP ini juga bentuk intervensi pasar yang dilalukan pemerintah untuk menekan harga pasar. "Kalau panitia ikut memborong dan pemilik warung juga ikut membeli, kasihan dengan masyarakat," katanya.(Sripo)
TAA Rampung, PTBA Target 50 Juta Ton
”Jelas akan meningkat. Terutama penjualan ke pasar ekspor,” kata Corporate Secretary PTBA, Achmad Sudarto, di sela buka puasa bareng Jurnalis, kemarin (9/9).
Dia menjelaskan, saat ini produksi PTBA mencapai 20 juta ton per tahun yang disalurkan melalui jalur PT KAI. Itu akan dipacu menjadi 50 juta ton yang disalurkan melalui dua jalur baru, rail way Tanjung Enim-Tarahan 20 juta ton dan powerplan 10 juta ton. ”Kapasitas angkut cukup mempengaruhi bisnis kami. Makanya akan terus kami tingkatkan,” ujarnya.
Selain produksi dan distribusi, jelas Sudarto, PTBA juga sedang fokus efisiensi. Terutama operasional, perusahaan tambang batu bara membangun PLTU 3X10 MW dilokasi tambang Tanjung Enim. ”Sudah diresmikan 18 Agustus lalu. Ini untuk jangka panjang. Kami prediksi sudah bisa beroperasi pada semester I 2011,” tuturnya.
Investasi PLTU ini, lanjut dia, menelan biaya sebesar US$ 41,4 juta. Jika selesai, akan mengefisiensi kebutuhan internal PTBA, khususnya listrik. ”Pasokan listrik 23 MW dari PLN bisa dikembalikan,” tukasnya.
Proyek ini, terangnya, merupakan PLTU pertama PTBA. Menggunakan bahan bakar dari fine cool (sisa batu bara), sehingga bisa menghemat biaya listrik sekitar US$ 3 juta dolar per tahun. ”Kami juga sedang merencanakan pembangunan pembangkit lain di Banjarsari dengan daya 2x100 MW dan Bangkau Tengah 4x600 MW. Mudah-mudahan sesudah proyek PLTU Tanjung Enim ini, 2012 atau 2013,” pungkasnya.(Sumeks)
Mudik Lancar, Lebaran Aman
Pada saat pelaksaan Operasi Ketupat Musi 2009 nanti, lanjut Luki, 300 personelnya akan dikerahkan mengisi pos pengamanan (pospam) yang didirikan di Kota Palembang. Sebanyak 10 pospam tetap, dan 5 pospam berpindah-pindah. ”Khusus untuk pengelola pertokoan, kantor, ATM serta SPBU ada berbagai upaya, salah satunya dengan meminta jasa sekuriti. Tapi, sekuritinya juga jangan asal, lihat latar belakangnya saat merekrut dan utamakan merekrut jasa sekuriti yang teregistrasi oleh kita,” imbaunya.
Selain itu, lakukan penambahan perangkat pengamanan juga perlu dilakukan seperti pemasangan CCTV. Di samping upaya tersebut, diakui Luki yang paling penting guna pengamanan Lebaran adalah peran serta masyarakat guna melakukan pengamanan swakarsa maupun melakukan berbagai upaya yang dapat mencegah terjadinya tindak kejahatan.
Sedangkan, untuk warga yang tinggal di pemukiman, Luki juga mengimbau kepada masyarakat yang akan mudik, untuk tidak meninggalkan benda berharga miliknya di rumah. ”Kalau ada barang berharga, titipkan saja di bank atau tempat pegadaian. Kan lebih terjamin,” sarannya.
Juga rumah jangan ditinggalkan kosong begitu saja, titipkan pada tetangga atau sampaikan pada perangkat RT. Kalau perlu bersama warga yang lain akan mudik, sewa sekuriti bersama yang dibayar untuk mengamankan lingkungan. ”Selain itu, sampaikan kepada kita kalau lingkungannya banyak kosong ditinggal mudik. Nanti dari kita akan melakukan patroli di sekitar kawasan tersebut," janjinya.
Terakhir, selain ancaman curas dan curat, Luki juga mengingatkan soal bahaya lain yang dapat terjadi saat rumah tengah kosong. "Bahaya kebakaran utamanya bisa mengancam dan sering terjadi saat Lebaran. Karena itu, tolong sebelum meninggalkan rumah cek peralatan rumah baik listrik, eletronik, kompos, gas, serta air guna mencegah terjadi hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.
Di bagian lain, untuk memberi suasana aman dan nyaman bagi pemudik, Polda Sumsel akan mengerahkan sebanyak 3.851 personelnya. Dengan mendirikan 88 pos pengamanan (pospam), tersebar di seluruh satuan wilayah (satwil) polres/poltabes jajaran Polda Sumsel. Pospam akan dilengkapi dengan panel data, meja, kursi, mesin tik (komputer), buku mutasi, HT, spanduk, umbul-umbul di sekitar pos, lampu rotator, senter, tongkat Polri, borgol, pengeras suara, jas hujan, lampu penerangan, kotak P3K, kendaraan dan tabulasi kejadian.
Karo Ops Polda Sumsel Kombes Pol Arie Sulistyo, melalui Kabid Humas Polda Kombes Pol Abdul Gofur, memprediksi aktivitas transportasi otomatis meningkat di kisaran 10 persen. Adanya peningkatan arus mudik dan arus balik, tidak menutup kemungkinan adanya peningkatan kriminalitas. Seperti curat, curat dan curanmor, termasuk adanya aksi teror di beberapa wilayah yang tidak menutup kemungkinan adanya jaringan teroris di Sumsel.
Untuk itu, mulai dari H-7 sampai H+8, atau mulai 13 September hingga 28 September 2009, polisi akan menyelenggarakan ops kepolisian terpusat, dibantu instansi terkait dan mitra kamtibmas lainnya. Dengen mengedepankan tindakan preventif, represif didukung deteksi dini untuk mewujudkan kondisi kamtibmas yang kondusif.
Tujuannya tidak lain adalah agar masyarakat dapat melaksanakan perayaan Idulfitri 1430 H dengan rasa aman dan nyaman serta dapat melaksanakan mudik ke kampung halaman dengan aman, selamat, tertib dan lancar dalam perjalanan. “Bagi masyarakat yang memerlukan bantuan Polri dapat langsung menghubungi pospam terdekat,” imbau Gofur.
Untuk pemudik yang mengendarai sepeda motor dan mobil diharapkan juga bisa mematuhi rambu-rambu lalu lintas, serta memakai helm yang standar untuk kenyamanan berkendara. ”Meski ada sekitar 88 titik pospam, diimbau pemudik yang mengendarai sepeda motor jangan memaksakan diri perjalanan jauh. Bisa beristirahat di pospam-pospam yang ada di pinggir jalan dan tidak dipungut biaya,” terangnya.
Titik berat Operasi Ketupat Musi 2009 kali ini, yakni operasi kemanusiaan yang mengutamakan pelayanan dan keselamatan masyarakat, serta diarahkan ke pelayanan aspek keamanan serta ketertiban. Objek pengamanan, adalah masjid, objek wisata, pasar, stasiun Kereta Api (KA), daerah rawan kriminal, rumah sakit dan puskesmas, titik rawan macet, rawan laka, terminal serta stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Bicara mengenai daerah rawan, Gofur menyebut ada 99 titik lokasi rawan laka (kecelakaan lalu lintas). Tapi yang terbanyak masih di Kota Palembang, sebanyak 12 titik. Sementara untuk rawan macet, 57 lokasi tersebar di 13 satuan wilayah. ”Data ini berdasarkan hasil survei Dikyasa Direktorat Lantas Polda Sumsel,” jelas Gofur.
Sementara, untuk daerah rawan dari bajing loncat di Kabupaten Lahat dan Empat Lawang, Polri akan terus memonitor jalur mudik dengan menurunkan anggota berpakaian preman dari Reskrim dan Intelkam. ”Kita mengantisipasi bajing loncat yang ada di Lahat dan Empat Lawang. Indikasinya pelaku mengincar mobil-mobil yang membawa sembako. Kita akan tetap tindak keras dan terukur KUHP serta bertindak sesuai prosedur,” tegas Gofur.
Terakhir, kepada masyarakat yang ingin mudik dan meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong, diimbau untuk tidak semua anggota keluarga pergi. ”Meski memang harus tetap ditinggalkan, harus dititipkan dengan keluarga atau tetangga sebelah rumah atau pihak keamanan setempat. Hal ini untuk meminimalisir tindakan kriminal yang ada di sekitar kita,” tukas Gofur.(Sumeks)
Selasa, 01 September 2009
Jatah CPNS Pemkot 334 Orang
PALEMBANG – Pemerintah kota ini, tahun 2009 mendapat jatah formasi CPNS umum sebanyak 334 orang. Hanya saja, rincian kualifikasi pendidikan belum keluar. Masih menunggu penetapan dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara.
“Tapi, tahun ini Pemkot lebih banyak membutuhkan tenaga komputer, baik D-3 atau S-1. Itu mengingat administrasi yang makin canggih dan digital. Sementara, formasi guru tidak ada, karena berdasarkan pengalaman tahun lalu formasi guru banyak yang kosong peminatnya. Daripada hilang percuma, lebih baik kita manfaatkan untuk formasi yang lain," ungkap M Yusuf Badaruddin SH MSi, kabag Kepegawaian dan Diklat Pemkot Palembang kepada wartawan, kemarin (2/9).
Mengenai jadwal penerimaan, tambah dia, mengacu pada Provinsi Sumsel. Sedangkan persyaratan, secara umum sama seperti tahun sebelumnya. Hanya tahun 2009 ini, agar lebih gampang metode pendaftarannya melalui website (online). "Setelah melakukan pendaftaran online, calon peserta tetap harus mengirimkan data fisik melalui pos, karena kita harus kroscek kebenarannya," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan Surat Edaran Wali Kota Nomor 800/764/BKD-Diklat/2009 perihal pengaturan jam kerja pada bulan Ramadan dan cuti bersama pada hari raya Idulfitri 1430 H, terhitung cuti bersama mulai 18-23 September. Sedangkan libur nasional 21-22 September. "Kita diminta juga untuk melakukan pengawasan kepada PNS satu hari sebelum dan sesudah cuti bersama, yakni tanggal 17 dan 24 September," ujarnya.
Menurut Yusuf, akan ada tim inspektorat yang melakukan sidak di lingkungan Pemkot. Jika ada PNS yang bolos kerja, akan ada sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan.
Libur bersama Lebaran telah pula diumumkan di lingkungan Pemprov Sumsel. Asisten IV Bidang Administrasi dan Umum, Yusri Effendi Ibrahim mengatakan, sudah ada edaran dari Gubernur Sumsel yang mengatur tentang cuti bersama Lebaran tahun ini. Edaran tersebut disebar ke seluruh pegawai melalui dinas, badan, dan biro bersangkutan di lingkungan Pemprov Sumsel.
“Tanggal 21 dan 22 September ditetapkan sebagai libur nasional, maka PNS mulai libur 18-23 September. Itulah waktu cuti bersama,” tukasnya. Dalam edaran tersebut, kepala dinas, badan maupun biro diminta untuk meningkatkan pengawasan, khususnya kehadiran PNS di lingkungan Pemprov Sumsel.
“Tanggal 17 September PNS harus tetap masuk kerja. Begitupun 24 September harus sudah masuk kembali,” imbuhnya. Untuk menegakkan aturan, maka akan dilakukan pengawasan PNS yang masih memperpanjang jadwal cuti bersama Lebaran (bolos kerja, red). Mereka yang terbukti bolos akan dikenakan sanksi sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No 30 tentang PNS.(Sumeks)
Normalisasi Sungai Aur dan Kolam Retensi
SILABERANTI - Pemerintah Kota Palembang bersama seluruh dinas dan instansi terkait, kemarin (1/9), melakukan pengukuran tanah milik warga yang terkena proyek normalisasi sungai aur dan pembuatan kolam retensi. Diharapkan dari pengukuran tersebut, diketahui berapa banyak tanah milik warga yang harus diganti rugi.
Rombongan menyusuri Sungai Aur yang berada di Kawasan Jl A. Yani dan tembus ke Kelurahan Silaberanti. Puluhan rumah milik warga dipastikan akan terkena proyek normalisasi sungai tersebut. Sebab, sesuai aturan awal lebar sungai aur seluas enam meter, sementara sisi kiri dan kanan sungai akan di jadikan jalan seluas tujuh meter kiri dan tujuh meter kanan.
“Trlihat, beberapa rumah warga yang memang dapurnya langsung ke sungai. Nah, warga ini tidak dikenakan ganti rugi, karena mereka sudah mencaplok tanah milik sungai,”ungakap Drs Edi Haryono, Kasubag Agraria Pemkot Palembang.
Mereka juga menyempatkan diri melihat lokasi pembuatan kolam retensi. Cukup banyak lahan milik warga yang bakal terkena proyek penggusuran. Kepala Bagian Agraria dan Batas Wilayah Sekda Kota Palembang, Syafawi Rochim mengungkapkan, pihaknya masih akan terus melakukan pengukuran hingga tiga hari ke depan.
“Hasil sementara lahan mereka yang memang harus digantirugi sudah terukur. Namun belum sempat digambar dan belum tahu milik siapa lahan yang terkena ganti rugi tersebut,”ungkap Syafawi.
Menurut dia, dari 188 Kepala keluarga yang tinggal di sepanjang Sungai Aur Kelurahan Silaberanti dan rencana pembangunan kolam retensi di perkirakan tanah mereka akan terkena proyek reklamasi tersebut. Tetapi lahan yang akan diganti rugi tersebut tidak terlalu besar, rata-rata 3-4 meter saja.
Namun, pemkot tidak akan mengganti rugi 10 kepala keluarga yang tidak memiliki izin tinggal tepat di pinggiran sungai. Sebab lahan tersebut milik negara dan warga yang menempatinya juga telah merasa ikhlas karena mereka tidak membeli lahan tersebut dari warga sekitar.
“Alhamdulillah, mereka semua bisa memahaminya. Dan 10 kepala keluarga tersebut telah membongkar sendiri bangunan milik mereka,”ungkap dia.
Sementara itu, Camat SU I Palembang, Drs. Thobroni Rizki mengatakan, sekitar 10 rumah atau sebanyak 12 Kepala Keluarga merupakan penduduk yang hanya menempati lahan milik pemkot Palembang, dan mereka sudah tinggal bertahun-tahun di sana.
Dia berharap, warga setempat membantu proyek pembangunan normalisasi sungai tersebut. " Karena memiliki tingkat manfaat yang sangat tinggi, khususnya dalam mengatasi permasalahan banjir yang ada di Palembang, khususnya Kawasan Seberang Ulu," pungkasnya.(Sumeks)
Longgar, Boleh Terima Parcel Murah
JELANG lebaran, pemberian parcel yang diperuntukkan bagi pejabat negara selalu menjadi persoalan dan perdebatan. Mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Lalu, bagaimana jajaran pemerintahan provinsi Sumsel dan kabupaten/kota menyikapi polemik boleh tidaknya menerima parcel ini?Dalam UU 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Pasal 12 disebutkan, pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya diancam dengan ancaman pidana.Ancamannya, pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000 dan paling banyak Rp 1.000.000.000 (Rp1 M). Apakah aturan itu akan ditaati para pejabat pemerintahan di Sumsel yang notabene pejabat negara?Sekda Pemprov Sumsel, Drs H Musyrif Suwardi HN MM mewanti ñ wanti agar pejabat di lingkungan pemprov Sumsel tidak menerima parcel. Larangan menerima parcel menjelang Idul Fitri 1430 tahun ini, sama seperti tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya.
Wagub Sumsel H Eddy Yusuf SH sedikit memberikan kelonggaran. Ia mengatakan, boleh-boleh saja menerima parcel yang isinya buah-buahan, makanan dan barang yang tidak mahal. ìAsal jangan menerima parcel tanda kutip saja, seperti kunci mobil atau yang nilainya mahal. Karena bisa saja menjadi gratifikasi berlatar belakang sesuatu hal,î ungkapnya, tadi malam.
Hal senada disampaikan Wali Kota Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT. Pejabat maupun PNS di lingkungan pemkot Palembang diperbolehkan menerima parcel tetapi isinya berupa makanan dan barang pecah belah. "Silakan saja kepala dinas dan pejabat di lingkungan Pemkot Palembang menerima parcel asal isinya lazim. Bukan berbentuk kendaraan atau barang berharga lainnya," tegasnya.
Menurut Eddy, pemberian parcel kepada pejabat tidak bisa langsung divonis sebagai gratifikasi kecuali jika parsel yang diberikan dalam jumlah yang banyak. Pemberian parcel yang berisi barang-barang tersebut hanya sebagai ucapan selamat dan tidak ada motif lain selama isi parcel hanya produk yang umum diberikan saat hari raya.
Ia mengatakan, walaupun memperbolehkan pejabat menerima parsel tetapi pendataan tetap dilakukan. "Para pejabat wajib melaporkan parcel yang mereka terima kepada petugas yang ditunjuk," cetusnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk transparansi dan antisipasi jika kelak menimbulkan masalah bagi pejabat di lingkungan pemkot setempat.
Berkaitan dengan kontroversi pemberian parcel kepada pejabat Negara, pada 3 September lalu pimpinan KPK menerbitkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak memberikan bingkisan atau pemberian lainnya kepada penyelenggara negara atau pegawai negeri. Termasuk ucapan selamat kepada penyelenggara Negara.
Pimpinan KPK menilai, sebaiknya dana-dana untuk hal-hal tersebut disalurkan kepada pihak-pihak yang lebih membutuhkan bantuan, baik dalam bentuk kebutuhan pokok ataupun kebutuhan lain seperti pendidikan dan kesehatan, sebagai bentuk kesetiakawanan sosial. KPK mengingatkan kembali penyelenggara negara dilarang menerima gratifikasi terkait dengan tugas atau pekerjaan atau jabatannya.
Baik dalam bentuk uang, barang, diskon pembelian yang tidak wajar, vocer, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, maupun dalam bentuk lainnya. Hal ini bertentangan dengan kewajiban dan tugas penyelenggara negara sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang No. 31/1999 jo No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Korupsi, terutama dalam pasal 12 B.
Penyelenggara negara atau pegawai negeri yang menerima gratifikasi, termasuk dalam rangka perayaan hari-hari raya keagamaan tahun 2009, diwajibkan melapor ke KPK selambat-lambatnya 30 hari setelah menerima gratifikasi tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima, KPK akan menetapkan status kepemilikan gratifikasi tersebut menjadi milik penerima atau milik negara.(Sumeks)
Warga Sambut Karnaval Mobil Hias
Karnaval mobil hias yang diikuti 22 peserta, antara lain dari Pemprov Sumsel, Palembang, Banyuasin, Ogan Ilir, PT Pusri dan Bank Sumsel Syariah, mengelilingi jalan protokol Palembang. Di setiap sudut jalan, masyarakat berjejer menyaksikan tontonan gratis ini.
Arak-arakan mobil hias bernuansa Islami ini sudah mulai menyerap perhatian warga Kota Palembang yang memadati Plaza BKB. Mereka tak sabar menyaksikan acara penutupan yang dimulai usai salat taraweh di Masjid Agung Palembang. Karnaval dilepas pengurus Kerukunan Keluarga Palembang (KKP).
Hadir pada penutupan FPD XI itu, Wakil Walikota Palembang H Romi Herton, perwakilan Kodam II Sriwijaya, dan undangan lainnya. Ketua Umum KKP Pusat H Soleh Thamrin juga tampak hadir.
Ketua Panitia Pelaksana H Zailani UD Sip mengungkapkan untuk tahun ini peserta karnaval mobil hias meningkat. “Bahkan malam ini (kemarin malam, Red) pun masih ada yang mendaftar menjadi peserta karnaval mobil hias,” ujarnya.
Ditambahkan juga Festival Palembang Darussalam ini dalam rangka syiar Islam menyambut Bulan Suci Ramadan 1430 H, serta ikut menyukseskan program Pemkot Palembang dalam bidang pariwisata dan kebudayaan serta pelestarian budaya tradisional.
Beragam perlombaan dan festival telah digelar dalam FPD XI sejak 20 Agustus sampai 5 September. Seperti pencak silat seni, MTQ, lomba azan, cerita berbahasa Palembang, nasyid, melukis, mewarnai gambar bangunan bersejarah, dan puncaknya fetival mobil hias malam 17 Ramadan, semalam.
Dibanding Malaysia, Palembang Lebih Maju
Andi Saputra, mahasiswa Ushuluddin IAIN Raden Fatah menilai, kedatangan kelima mahasiswa asal Malaysia menunjukkan hal itu. Walaupun maju dalam hal teknologi, Malaysia masih perlu belajar dengan Indonesia.
"Masalah budaya dan pendidikan tidak bisa disamakan. Pendidikan bersifat bilateral. Siapa saja bisa belajar," katanya menanggapi usaha Malaysia mengklaim beberapa budaya Indonesia.
Jikapun setelah belajar di Indonesia lalu Malaysia melejit di bidang pendidikan, bukan karena kepintaran melainkan kelebihan fasilitas. Sebagaimana diketahui, ketertinggalan pendidikan di Indonesia disebabkan fasilitas penunjang masih kurang.
Walaupun begitu, Indonesia patut berbangga menanamkan kader asal Malaysia yang menerapkan ilmu yang mereka pelajari ke masyarakatnya. "Paling tidak mereka nantinya terdaftar sebagai alumni IAIN," tandasnya.(Sripo)
Duplikasi Musi II Telan Rp100 M
Duplikasi Jembatan Musi II akan dibuat lebih kokoh dari yang ada sekarang. “Proses duplikasi menelan biaya sekitar Rp100 miliar,” jelasnya. Menurut rencana, duplikasi Jembatan Musi II akan rampung 2011. Bersamaan dengan selesainya seluruh proyek pelebaran jalan dan pembangunan Jembatan Keramasan yang seluruhnya menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Pemprov Sumsel saat ini sedang dikoordinasikan dengan pemerintah pusat untuk proses pencairan dana pembangunan duplikasi Musi II tersebut. Duplikasi jembatan ini sangat penting sebagai dampak pengembangan kawasan lingkar barat, yang akan diperluas. “Berbeda dengan jembatan pertama, dupliksi ini lebih cantik dan menarik,” kata Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Jalan dan Jembatan Palembang, Ir H Aidil Fiqri MT, belum lama ini.
Menurut Heri, duplikasi Jembatan Musi II dan Keramasan merupakan dampak dari perluasan kawasan lingkar barat yang juga menjadi dua lajur dan empat jalur. “Pembangunan duplikasi jembatannya telah berjalan sekitar 60 persen. Karena multiyears, saat ini masih menunggu tambahan dana untuk melanjutkan yang belum selesai.”
Lanjutnya, penyelesaian duplikasi Jembatan Keramasan sepanjang 600 meter dan lebar 7 meter itu, masih membutuhkan tambahan dana sekitar Rp48 miliar. Tambahan dana ini dibutuhkan untuk membangun bagian atas jembatan. “Yang terserap kemarin sekitar Rp20 miliaran,” ujar Heri. Dana tambahan tersebut sedang diajukan ke Departemen PU. Targetnya, duplikasi jembatan Keramasan selesai 2010 mendatang.
Pembangunan duplikasi Jembatan Keramasan ini diharapkan dapat membantu mengatasi kemacetan dan beban Jembatan Keramasan sekarang. Soal pelebaran jalan dari batas Palembang-Ogan Ilir (OI) menuju Jl Soekarno-Hatta terus dilakukan. Proyek itu masuk dalam proyek tahun jamak. “Panjangnya sekitar 20 km,” tukas Heri. Dengan adanya pelebaran ini, dua ruas jalan dari perbatasan OI ke simpang empat TAA akan dibuat dalam empat jalur. (Sumeks)
Pempek Belum Dipatenkan
gambar.iklanmax.com |
Pempek palembang |
Yang didaftarkan baru puluhan motif songket Palembang. Itu pun terbentur pada Undang undang yang mengatur tentang pokrol. “Sebanyak 91 motif songket masuk dalam kategori pokrol. Artinya, motif itu dimiliki orang banyak atau umum,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Hukum Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Sumsel, Ardiansyah, Selasa (1/9) di ruang kerjanya.
Ardiansyah mengatakan, upaya pendaftaran hak cipta terhadap motif-motif songket khas Palembang telah dilakukan Pemkot Palembang pada tahun 2004 dan 2006. Pada tahun 2004 Pemkot mendaftarkan 71 motif untuk mendapat hak cipta. Disusul tahun 2006 sebanyak 20 motif. Pengajuan dilakukan Pemkot Palembang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) ke Disperindag Provinsi Sumsel. Pengajuan kemudian diajukan lagi ke Deperindag RI yang kemudian memasukkannya ke Klinik Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Deperindag RI. Selama lima tahun diajukan, Pemkot Palembang belum mendapat jawaban tentang usaha pendaftaran hak cipta itu. Melalui Dephumham Sumsel, diketahui jika pengajuan hak cipta ditunda persetujuannya. Alasannya, motif songket yang diajukan masuk dalam kategori pokrol. Sementara Undang-undang (UU) yang mengatur tentang pokrol masih digodok. Pempek Belum Ironisnya, penganan asli Sumsel pempek belum terdaftar di HKI. Berarti, dari seluruh aset budaya dan penganan Sumsel belum memperoleh pengakuan. Yang ada baru motif songket. Tapi merek yang mendampingi makanan khas sudah banyak yang dipatenkan seperti Pempek Pak Raden dan Pempek Nony. Dijelaskan Ardiasnyah, pendaftaran hak cipta perlu dilakukan untuk mengantisipasi perselisihan. Dalam UU Hak Cipta dikatakan, setelah diciptakan, suatu karya otomatis menjadi hak milik penciptanya. “Tapi, pada pasal berikutnya menerangkan, bila terjadi sengketa atas karya tersebut, pendaftaran menjadi penting sebagai bukti penguat,” terangnya.
Setelah terdaftar hak ciptanya, suatu karya sudah diakui di tingkat internasional. Pemilik mendapat perlindungan mulai dari didaftarkan hingga meninggal dunia ditambah 50 tahun setelah meninggal.
Saat ini sistem penentuan siapa pemilik hak cipta menggunakan metode deklaratif. Siapa yang terlebih dahulu menyebarkan suatu karya, dialah pemiliknya. Pendaftaran hak cipta hanya sebagai penguat bukti kepemilikan karya. Hak cipta terhadap budaya lokal menurut Ardiansyah sangat perlu. Selain bisa melindungi kebudayaan lokal yang ada, suatu negara yang melindungi HKI akan mudah mendapatkan bantuan dari negara lain selain isu keamanan dan pertahanan. Sayangnya, perlindungan hak cipta hanya bisa dilakukan untuk keseluruhan karya. Bila hanya meniru sebagian tertentu seperti gerakan tari, pemilik hak cipta tidak bisa melayangkan tuntutan.