WAYANG Palembang merupakan adaptasi lokal wayang kulit purwa dari Jawa. Diperkirakan, wayang itu tumbuh sejak pertengahan abad ke-19 Masehi saat Arya Damar yang terpengaruh budaya Jawa berkuasa di daerah Palembang. Wayang itu kemudian terus tumbuh dengan karakter lokal sehingga menjadi khas Palembang. Wayang Palembang memiliki kesamaan dengan wayang purwa Jawa. Keduanya bersumber pada cerita Ramayana dan Mahabarata serta menggunakan bentuk fisik wayang kulit yang sama. Hanya saja, wayang Palembang dimainkan oleh dalang asli Palembang dengan pengantar bahasa Melayu Palembang dan iringan instrumen serta perilaku tokoh-tokoh lebih bebas. Sementara wayang purwa menggunakan bahasa Jawa dan perwatakan tokohnya ketat dengan pakem-pakem klasik. Sayangnya meski wayang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 2004 jenis kesenian tradisional asli Sumatera Selatan ini nyaris punah dan banyak ditinggalkan masyarakatnya sendiri.(Sumeks)
Senin, 07 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar