Hari Ini, Puncak Arus Mudik
PALEMBANG – Arus penumpang di terminal kedatangan maupun keberangkatan seluruh moda (angkutan) baik darat, laut maupun udara, tiga hari menjelang Idulfitri, kemarin (17/9), benar-benar padat. Hanya, perkiraan puncak arus mudik terjadi tadi malam hingga hari ini, 18 September.Pantauan di pelabuhan fery 35 Ilir misalnya. Ratusan kendaraan bermotor yang didominasi mobil pribadi tampak antre. Sebagian besar berpelat non BG alias dari luar Sumsel. Tampak pula antrean truk barang dan sembako yang akan menyeberang ke Pulau Bangka.Kabid Perhubungan Laut dan ASDP Dishub Kota Palembang Said Albar menjelaskan, mulai H-7 kemarin, yang diutamakan menyeberang melalui Pelabuhan 35 Ilir adalah mobil pribadi dan truk sembako. “Lainnya, belum prioritas. Kita fokus dulu ke truk sembako agar tidak terjadi kelangkaan dan mobil pribadi agar tidak terjadi antrean panjang,” jelasnya. Sejak beberapa hari terakhir, tiap hari sekitar 150 kendaraan bermotor dan 600 orang penumpang diseberangkan ke pulau Bangka dengan enam armada feri yang ada. Yakni, KMP Srikandi, Mulia Nusantara, Jembatan Musi I dan II, Kakap dan Gorare. Tiga kapal standby dari Pelabuhan 35 Ilir dan tiga kapal lagi standby dari pelabuhan Tanjung Kalian, Mentok Bangka.
“Kita bakal dapat tambahan satu kapal lagi, KMP Putri Koneng. Sekarang dalam perjalanan dari Surabaya ke Palembang.”PALEMBANG – Arus penumpang di terminal kedatangan maupun keberangkatan seluruh moda (angkutan) baik darat, laut maupun udara, tiga hari menjelang Idulfitri, kemarin (17/9), benar-benar padat. Hanya, perkiraan puncak arus mudik terjadi tadi malam hingga hari ini, 18 September.Pantauan di pelabuhan fery 35 Ilir misalnya. Ratusan kendaraan bermotor yang didominasi mobil pribadi tampak antre. Sebagian besar berpelat non BG alias dari luar Sumsel. Tampak pula antrean truk barang dan sembako yang akan menyeberang ke Pulau Bangka.Kabid Perhubungan Laut dan ASDP Dishub Kota Palembang Said Albar menjelaskan, mulai H-7 kemarin, yang diutamakan menyeberang melalui Pelabuhan 35 Ilir adalah mobil pribadi dan truk sembako. “Lainnya, belum prioritas. Kita fokus dulu ke truk sembako agar tidak terjadi kelangkaan dan mobil pribadi agar tidak terjadi antrean panjang,” jelasnya. Sejak beberapa hari terakhir, tiap hari sekitar 150 kendaraan bermotor dan 600 orang penumpang diseberangkan ke pulau Bangka dengan enam armada feri yang ada. Yakni, KMP Srikandi, Mulia Nusantara, Jembatan Musi I dan II, Kakap dan Gorare. Tiga kapal standby dari Pelabuhan 35 Ilir dan tiga kapal lagi standby dari pelabuhan Tanjung Kalian, Mentok Bangka.
Mengenai armada feri, petugas tidak memberlakukan dispensasi kelebihan angkutan. Hal itu dimaksudkan agar tidak terulangnya kecelakaan laut yang pernah terjadi pada Tristar 1, dua tahun lalu. “Kita operasional sesuai kapasitas daya angkut yang ada,” cetus Said.
Tarif penumpang maupun kendaraan tidak ada kenaikan. Lonjakan kendaraan dan penumpang diprediksi sekitar 10-15 persen.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Kadishubkominfo) Sumsel Ir H Sarimuda MT dan jajaran sempat inspeksi mendadak ke Pelabuhan 35 Ilir, kemarin. Didampingi Kabid LLAJ dan KA Drs H Nofri Dalimunthe, Kabid Perhubungan Laut dan ASDP Ir Nusyirwan dan jajaran, Sarimuda kemudian bertolak ke Terminal Karya Jaya.
Sarimuda mengungkapkan, arus mudik Lebaran dalam kondisi aman. “Secara umum, yang berangkat dari Palembang agak kurang dibandingkan yang datang ke Palembang,” tuturnya.
Yang perlu dikhawatirkan dan diantisipasi kata Sarimuda yakni membeludaknya arus balik pascalebaran Idulfitri. “Diperkirakan akan terjadi peningkatan 25-35 persen. Pasalnya, warga yang akan kembali kemungkinan mengajak serta keluarga maupun kerabatnya. Yang bekerja mungkin mengajak teman juga,” tukasnya.
Lonjakan penumpang juga terlihat di Stasiun Kereta Api (KA) Kertapati. Berdasarkan data volume angkutan Lebaran tahun 2009, jumlah penumpang setiap hari mengalami peningkatan. “Hari ini (kemarin) sudah meningkat tajam, terutama kelas ekonomi,” ujar Syamsul, kepala Stasiun Kertapati, melalui M Baiki, petugas Posko Angkutan Lebaran.
Bahkan, sejak Rabu (16/9), KA Ekonomi Rajabasa tujuan Tanjung Karang sudah menambah gerbong. Biasanya, 5 gerbong plus 1 kereta makan (KM), kini menjadi 7 gerbong plus 1 KM. Sedangkan, KA Serelo tujuan Lubuklinggau sebelumnya memakai 5 gerbong plus 1 KM, kini menjadi 6 gerbong plus 1 KM.
Khusus KA Sindang Marga tujuan Lubuklinggau dan Limex Sriwijaya tujuan Tanjung Karang kelas eksekutif, masing-masing menambah satu gerbong kelas ekonomi. Plus 5 gerbong bisnis dan 2 gerbong eksekutif dan 1 KM. “Para pemudik yang tidak mendapatkan tiket dianjurkan duduk pada kelas ekonomi.”
Pemudik yang hendak berangkat dengan kereta malam, terlihat sudah berdatangan dan membeli tiket sejak pukul 15.00 WIB. Mereka rela antre, meskipun oknum calo yang menawarkan tiket masih gentayangan.
Loket dibuka pukul 17.00 WIB. “Kalau datang ke stasiun jam 2 siang (14.00) tadi, pintu masuk stasiun KA buka jam 3 sore. Mendingan beli di loket lebih murah, daripada beli sama calo,” ujar Wahid, seorang pemudik yang hendak ke Lubuklinggau.
Humas PT KAI Sumsel, Drs Asa'ad Sayuti menegaskan, lonjakan signifikan sejak dua malam lalu. Dirinya yang langsung memantau keberangkatan KA kelas bisnis-eksekutif melihat bangku penumpang telah terisi full. Termasuk keberangkan KA ekonomi kemarin pagi meningkat tajam dari hari biasa.
Nah, ia memperkirakan puncak arus mudik tujuan Linggau dan Lampung bakal terjadi semalam. Alasanya, karena para PNS telah libur hari ini, hingga keluarga dapat bepergian. "Kalau tidak malam ini (semalam,red), pasti besok (hari ini,red) atau H-2," tukasnya.
Peningkatan penumpang juga terlihat di Terminal Karya Jaya. Untuk bus antarkota antarprovinsi (AKDP), tanggal 14 dan 15 September lalu, jumlah yang berangkat 34 bus dengan 1165 seat. Jumlah penumpang tercatat 792 dan 860 orang.
Sedangkan 16 September, bus yang berangkat menjadi 40 bus dengan total seat 1358. Total penumpang 1.085 orang. “Setiap hari ada peningkatan jumlah penumpang. tapi dibandingkan pada tahun lalu mengalami penurunan,” ujar Drs Syamsul Hidayat, Kepala UPTD Terminal Tipe A Karya Jaya.
Bagaimana dengan AKAP (antarkota antarprovinsi)? Dibandingkan dengan hari biasa, kemarin, lonjakan penumpang signifikan. Meningkat hingga 100 persen.
Kristian, pengelola PO Putra Remaja rute Palembang - Jogja – Solo mengatakan, volume pemesanan tiket sejak 16 september lalu sudah meningkat. Bahkan, tanggal 17 dan 18 september seluruh tempat duduk telah terisi penuh.
Menurut dia, sejak 14 hingga 20 September harga tiket Palembang - Jojya naik menjadi Rp450 ribu. Sementara tanggal 23 hingga 24 september (pascalebaran) turun seharga Rp410 ribu. "Jumlah armada yang kita berangkatkan per harinya 8 hingga 10 bus. Pemesanan dari calon penumpang sudah penuh mulai besok hingga Lebaran nanti. Kalau jumlah peningkatan penumpang mencapai 150 persen,” tukasnya.
Hal serupa dialami PO Kramat Djati. Menurut Ice, karyawannya, tiket tujuan Palembang - Jakarta - Bandung seharga Rp360 ribu sudah terisi penuh. Demikian tiket pasca-Idulfitri tanggal 25, 26, dan 27 full booked. "Saat Lebaran pada minggu (20/9) dan Senin (21/9) kita masih beroperasi. Penumpang memang relatif sepi sehingga tiket dijual murah Rp180 ribu-225 ribu. Kita menyiapkan 3 armada tujuan Jakarta. Khusus Bandung 1 unit bus.”
Aning, staf tiketing PO Sari Harum mengungkapkan, tiket tujuan Jakarta dan Bandung terisi penuh sejak kemarin. Tujuan Bandung dijual Rp380 ribu, sedangkan Jakarta dijual Rp290 ribu. “Pemesanan tiket hingga 22 September sudah terisi penuh. Puncaknya pada 25 dan 26 September. Tiketnya juga lebih mahal, Rp400 ribu (Jakarta) dan Rp500 ribu (Bandung),” ujarnya. Sementara, arus mudik di Bandara Internasional SMB II Palembang, kemarin juga meningkat. Informasi PT Angkasa Pura (AP) II Palembang hingga pukul 14.00 WIB, jumlah penumpang mencapai 6.000 baik berangkat maupun datang.
“Diprediksi besok (hari ini, red) puncak arus mudik. Sebab, libur kerja menjadi waktu pilihan tepat bagi keluarga untuk mudik berlebaran,” kata Kepala Divisi Operasional PT AP II Palembang, Iskandar Hamid.
Maskapai penerbangan juga telah menyediakan extra flight. Di antaranya, Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Pelita Air, dan Kartika Air tujuan Batam. “Sejumlah maskapai itu dipersiapkan untuk membantu bila terjadi hal insidential,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar