PALEMBANG – Hari raya Idulfitri, mayoritas kantor dipastikan meliburkan pegawainya. Namun, libur secara penuh tampaknya tidak berlaku bagi pegawai di rumah sakit (RS). Setidaknya, RS dr Moehammad Hoesin, RSUD Bari dan RS RK Charitas memastikan tetap membuka keran layanan bagi masyarakat membutuhkan.
Masalah libur pegawai di atur sistem shift (bergantian), pagi siang dan malam. Sebut saja, di RSUP Moehammad Hoesin. Jatah libur Lebaran dipatok selama lima hari. Terhitung, 18 hingga 23 September. Hal ini mengacu pada ketetapan Departemen Kesehatan (Depkes).
“Libur itu sudah ketetapan Depkes termasuk Menpan,” ungkap Direktur Utama (Dirut) RSMH Dr H Bayu Wahyudi SpOG dihubungi Sumatera Ekspres kemarin (13/9).
Meski begitu, sebagai layanan sentral yang sangat dibutuhkan masyarakat Sumsel, saat libur nanti operasional RSMH dijamin berjalan normal. Kecuali poliklinik yang digabung ke bagian UGD.
Kata Bayu, pihaknya telah menyusun sistem shift bagi para karyawan agar dapat libur bergantian. “Akan ada dokter jaga di tiap unit saat Lebaran. Untuk urusan operasi, kita juga tiadakan kecuali operasi yang bersifat emergency,” tandasnya sembari menutup telpon karena ada rapat di Jakarta.
RSUD Bari juga melakukan hal yang sama. Lebaran Idulfitri nanti, RS milik Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang itu dipastikan tetap memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Untuk libur pegawai, Direktur RSUD Bari, dr Hj Indah Puspita MARS mengaku menyusun sistem shift. Sehingga, urusan operasional tetap berjalan seperti tahun sebelumnya. “Lebaran nanti layanan tetap seperti biasa, 24 jam. Cuma poliklinik yang tutup. Unit lain tetap standby. Termasuk jika ada pasien rujukan,” tuturnya.
Bahkan, wanita berkacamata ini mengaku pihaknya siap mendirikan posko di depan pasar Cinde, 16 September nanti. Posko tersebut fokus bagi para pengendara yang mengalami kecelakaan di jalan raya.
Bagaimana dengan RS RK Charitas? Humas rumah sakit swasta tersebut, Edi Cahyono menyatakan pihaknya menerapkan libur berdasarkan kalender nasional selama tiga hari. “Itu kan tanggal merah jadi harus libur,” katanya.
Menurutnya, meski dinyatakan libur nasional RS tidak bisa disamakan dengan kantor pada umumnya hingga harus tutup total. Layanan RS dinilainya sangat vital bagi masyarakat. Terlebih yang membutuhkan. Oleh sebab itu, di tiap unit RS RK Charitas biasanya telah menyusun libur bergantian bagi para pegawai. “Bagian yang tutup paling poliklinik dan rawat jalan. UGD, rawat inap, haemodialisa dan bagian lain tetap buka. Termasuk operasi bagi yang membutuhkan,” tandasnya.(Sumeks)
Masalah libur pegawai di atur sistem shift (bergantian), pagi siang dan malam. Sebut saja, di RSUP Moehammad Hoesin. Jatah libur Lebaran dipatok selama lima hari. Terhitung, 18 hingga 23 September. Hal ini mengacu pada ketetapan Departemen Kesehatan (Depkes).
“Libur itu sudah ketetapan Depkes termasuk Menpan,” ungkap Direktur Utama (Dirut) RSMH Dr H Bayu Wahyudi SpOG dihubungi Sumatera Ekspres kemarin (13/9).
Meski begitu, sebagai layanan sentral yang sangat dibutuhkan masyarakat Sumsel, saat libur nanti operasional RSMH dijamin berjalan normal. Kecuali poliklinik yang digabung ke bagian UGD.
Kata Bayu, pihaknya telah menyusun sistem shift bagi para karyawan agar dapat libur bergantian. “Akan ada dokter jaga di tiap unit saat Lebaran. Untuk urusan operasi, kita juga tiadakan kecuali operasi yang bersifat emergency,” tandasnya sembari menutup telpon karena ada rapat di Jakarta.
RSUD Bari juga melakukan hal yang sama. Lebaran Idulfitri nanti, RS milik Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang itu dipastikan tetap memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Untuk libur pegawai, Direktur RSUD Bari, dr Hj Indah Puspita MARS mengaku menyusun sistem shift. Sehingga, urusan operasional tetap berjalan seperti tahun sebelumnya. “Lebaran nanti layanan tetap seperti biasa, 24 jam. Cuma poliklinik yang tutup. Unit lain tetap standby. Termasuk jika ada pasien rujukan,” tuturnya.
Bahkan, wanita berkacamata ini mengaku pihaknya siap mendirikan posko di depan pasar Cinde, 16 September nanti. Posko tersebut fokus bagi para pengendara yang mengalami kecelakaan di jalan raya.
Bagaimana dengan RS RK Charitas? Humas rumah sakit swasta tersebut, Edi Cahyono menyatakan pihaknya menerapkan libur berdasarkan kalender nasional selama tiga hari. “Itu kan tanggal merah jadi harus libur,” katanya.
Menurutnya, meski dinyatakan libur nasional RS tidak bisa disamakan dengan kantor pada umumnya hingga harus tutup total. Layanan RS dinilainya sangat vital bagi masyarakat. Terlebih yang membutuhkan. Oleh sebab itu, di tiap unit RS RK Charitas biasanya telah menyusun libur bergantian bagi para pegawai. “Bagian yang tutup paling poliklinik dan rawat jalan. UGD, rawat inap, haemodialisa dan bagian lain tetap buka. Termasuk operasi bagi yang membutuhkan,” tandasnya.(Sumeks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar