PALEMBANG – Puncak kemenangan umat muslim setelah sebulan penuh berpuasa, Idulfitri 1430 Hijriah, tanggal 20 September tinggal enam hari lagi. Hanya, arus penumpang di terminal kedatangan maupun keberangkatan baik moda (angkutan) darat, udara, maupun sungai, pada H-7 (tujuh hari sebelum Lebaran, red), kemarin, mulai meningkat.Pantauan di Stasiun Kereta Api (KA) Kertapati. Antrean penumpang yang membeli tiket untuk keberangkatan KA kelas ekonomi (pagi), Serelo tujuan Lubuklinggau dan Rajabasa Tanjung Karang, terlihat cukup padat meskipun belum sampai ke luar pintu loket. “Kan pelajar sudah libur, Mas. Mulai besok (Senin) tidak sekolah lagi. Hitung-hitung ngirit, kita pilih naik KA saja,” tutur Linda (14), yang mengaku hendak pulang ke Lubuklinggau di sela-sela antre tiket kemarin. Kepala Stasiun Kertapati, Syamsul mengaku jumlah penumpang yang datang maupun berangkat menggunakan transportasi KA mulai ada peningkatan, meskipun belum signifikan. Berdasarkan data pada posko angkutan Lebaran, penumpang yang berangkat dari Subdivre III 1, Kertapati dan Lubuklinggau pada H-10, tanggal 11 September secara kumulatif mencapai 1.575 orang. Sedangkan, H-9 naik 100 persen lebih, menjadi 3.712.
Sebaliknya, khusus yang berangkat dari Stasiun Kertapati pada H-10, sebanyak 916 orang. Kemudian, pada H-9 naik menjadi 2.228. “Peningkatan jumlah pemudik ini akan terlihat pada H-5 Lebaran. Selain anak sekolah sudah libur, para pegawai juga cuti bersama. Namun, jika melihat tren Idulfitri sebelumnya, puncak mudik Lebaran menggunakan KA pada H-3,” bebernya lagi.
Sekadar mengingatkan, terhitung 11 September hingga 4 Oktober ada kenaikan harga tiket kelas eksekutif dan bisnis. Sementara, KA ekonomi yang berangkat pukul 08.00 dan 09.20 tetap Rp15 ribu per penumpang.
Kelas eksekutif KA Limex Sriwijaya tujuan Tanjung Karang berangkat pukul 21.00 WIB, harga tiket pada loket Rp130 ribu. Kemudian, bisnis Sindang Marga pukul 20.00, tiketnya Rp75 ribu. Eksekutif tujuan Lubuklinggau Rp120 ribu dan kelas bisnis Rp65 ribu.
Tiket yang dijual pada agen resmi di kota pempek ini, untuk tanggal 15-19 September ludes terjual. “Yang tidak kebagian tiket pada agen resmi, dapat membelinya pada loket di stasiun KA. Jangan beli dengan calo,” beber Syamsul lagi.
Saat ini, baru 4 KA yang operasional. Mampu menampung 1.162 penumpang kelas ekonomi. Sekitar 1.000 penumpang eksekutif dan khusus bisnis ditambah 3 gerbong kelas ekonomi. “Kalau pemudik membeludak kita siap 5 gerbong tambahan.”
Widodo, pengawas Peron Stasiun KA Kertapati menambahkan, hingga kemarin, kereta kelas ekonomi (KA Rajabasa) ditambah 1 gerbong menjadi 5 gerbong dan satu kereta makan. Lalu, KA Serelo menjadi 6 gerbong dan 1 KM.
“Kalau Limex Sriwijaya dan Sindang Marga belum ada penambahan gerbong. Masih 5 gerbong bisnis, 2 gerbong eksekutif dan 1 KM,” imbuhnya.
Jetfoil Tembus 1000 Orang
Peningkatan aktivitas juga terlihat di Pelabuhan Boom Baru Palembang. Sejak 11 September, jumlah penumpang kapal cepat yang naik dan turun lebih dari 1.000 orang. “Terbanyak kedatangan penumpang dari Tanjung Kalian Mentok Bangka Belitung. Mereka sebagian besar pekerja tambang timah yang mau pulang ke Palembang maupun Jawa untuk berlebaran,” ungkap Kepala Terminal Pelabuhan Boom Baru Palembang, A Holili.
Pemandangan kemarin misalnya. Jumlah penumpang terbilang sepi. Lonjakan yang terjadi belum membuat penuh kapal. Dari kapasitas sekitar 400 seat, yang terisi 300 seat saja. “Artinya belum penuh,. Belum perlu adanya toleransi kelebihan penumpang. Hari ini pun (kemarin) diperkirakan sekitar 1.000-an penumpang,” cetus Holili.
GM Marketing Ekspres Bahari, Stevanus mengatakan, berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pra-Idulfitri memang lebih banyak penumpang yang tiba di Boom Baru dari Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok Bangka Belitung. “Sedang setelah Lebaran, yang banyak penumpang mau ke Bangka, baik untuk bekerja maupun bersiap masuk sekolah,” jelasnya belum lama ini. Ia memprediksi, lonjakan jumlah penumpang akan mulai terjadi H-7 Lebaran. Untuk itu, manajemen Ekspres Bahari, kata Stevanus, akan mengerahkan tiga kapalnya. “Yang saat ini jalan Ekspres Bahari 8 dan 9. Jelang Lebaran kita akan operasikan pula Ekspres Bahari 5 untuk mengantisipasi lonjakan penumpang,” pungkasnya.(Sumeks)
Sebaliknya, khusus yang berangkat dari Stasiun Kertapati pada H-10, sebanyak 916 orang. Kemudian, pada H-9 naik menjadi 2.228. “Peningkatan jumlah pemudik ini akan terlihat pada H-5 Lebaran. Selain anak sekolah sudah libur, para pegawai juga cuti bersama. Namun, jika melihat tren Idulfitri sebelumnya, puncak mudik Lebaran menggunakan KA pada H-3,” bebernya lagi.
Sekadar mengingatkan, terhitung 11 September hingga 4 Oktober ada kenaikan harga tiket kelas eksekutif dan bisnis. Sementara, KA ekonomi yang berangkat pukul 08.00 dan 09.20 tetap Rp15 ribu per penumpang.
Kelas eksekutif KA Limex Sriwijaya tujuan Tanjung Karang berangkat pukul 21.00 WIB, harga tiket pada loket Rp130 ribu. Kemudian, bisnis Sindang Marga pukul 20.00, tiketnya Rp75 ribu. Eksekutif tujuan Lubuklinggau Rp120 ribu dan kelas bisnis Rp65 ribu.
Tiket yang dijual pada agen resmi di kota pempek ini, untuk tanggal 15-19 September ludes terjual. “Yang tidak kebagian tiket pada agen resmi, dapat membelinya pada loket di stasiun KA. Jangan beli dengan calo,” beber Syamsul lagi.
Saat ini, baru 4 KA yang operasional. Mampu menampung 1.162 penumpang kelas ekonomi. Sekitar 1.000 penumpang eksekutif dan khusus bisnis ditambah 3 gerbong kelas ekonomi. “Kalau pemudik membeludak kita siap 5 gerbong tambahan.”
Widodo, pengawas Peron Stasiun KA Kertapati menambahkan, hingga kemarin, kereta kelas ekonomi (KA Rajabasa) ditambah 1 gerbong menjadi 5 gerbong dan satu kereta makan. Lalu, KA Serelo menjadi 6 gerbong dan 1 KM.
“Kalau Limex Sriwijaya dan Sindang Marga belum ada penambahan gerbong. Masih 5 gerbong bisnis, 2 gerbong eksekutif dan 1 KM,” imbuhnya.
Jetfoil Tembus 1000 Orang
Peningkatan aktivitas juga terlihat di Pelabuhan Boom Baru Palembang. Sejak 11 September, jumlah penumpang kapal cepat yang naik dan turun lebih dari 1.000 orang. “Terbanyak kedatangan penumpang dari Tanjung Kalian Mentok Bangka Belitung. Mereka sebagian besar pekerja tambang timah yang mau pulang ke Palembang maupun Jawa untuk berlebaran,” ungkap Kepala Terminal Pelabuhan Boom Baru Palembang, A Holili.
Pemandangan kemarin misalnya. Jumlah penumpang terbilang sepi. Lonjakan yang terjadi belum membuat penuh kapal. Dari kapasitas sekitar 400 seat, yang terisi 300 seat saja. “Artinya belum penuh,. Belum perlu adanya toleransi kelebihan penumpang. Hari ini pun (kemarin) diperkirakan sekitar 1.000-an penumpang,” cetus Holili.
GM Marketing Ekspres Bahari, Stevanus mengatakan, berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pra-Idulfitri memang lebih banyak penumpang yang tiba di Boom Baru dari Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok Bangka Belitung. “Sedang setelah Lebaran, yang banyak penumpang mau ke Bangka, baik untuk bekerja maupun bersiap masuk sekolah,” jelasnya belum lama ini. Ia memprediksi, lonjakan jumlah penumpang akan mulai terjadi H-7 Lebaran. Untuk itu, manajemen Ekspres Bahari, kata Stevanus, akan mengerahkan tiga kapalnya. “Yang saat ini jalan Ekspres Bahari 8 dan 9. Jelang Lebaran kita akan operasikan pula Ekspres Bahari 5 untuk mengantisipasi lonjakan penumpang,” pungkasnya.(Sumeks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar