PALEMBANG – Sedikitnya 100 anak bisa bernapas lega. Mereka berhasil melewati sesuatu yang mengerikan, “sunat” saat bakti sosial khitanan massal Kodam II Sriwijaya dalam rangka HUT TNI yang ke-64 di Benteng Kuto Besak (BKB), kemarin.
“Tolong Pak…ndak mau sunat..,” teriak si buyung saat ‘burungnya’ dipegang oleh tim medis. Namun, selesai disunat tak sedikit pula di antara mereka tersenyum sumringah. “Sudah Pak…,” kata bocah tadi tersenyum.
Bukan hanya anak-anak yang berbangga. Para anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Palembang dan Warakawuri (janda LVRI) juga ikut kebagian jatah ”sembako” dalam acara yang sama. “Paket yang kita bagikan sebanyak 600,” ujar Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI Mochammad Sochib SE MBA kepada wartawan kemarin.
Dalam bakti sosial tersebut juga berlangsung donor darah, pengobatan massal, dan operasi katarak di RS AK. Gani. Sochib mengatakan, kegiatan ini wujud kepedulian TNI dalam membantu sebagian masyarakat, khususnya warga Palembang. “Mudah-mudahan dapat mempererat kedekatan dan memperkokoh kemanunggalan TNI dan rakyat yang saat ini terjalin dengan baik,” tukasnya.
Ke depan, tambah Pangdam, acara yang mendapat support dari Pemerintah Kota Palembang, Dinas Kesehatan, IDI, LVRI, dan institusi lain ini akan dilakukan secara periodikal. Tujuannya untuk membangkitkan kebersamaan, persatuan, dan membantu pemerintah menyukseskan program kesejahteraan masyarakat.
Diakui Sochib, HUT TNI jatuh tepat tanggal 5 Oktober, namun penyelenggaran bakti sosial tanggal 30 September. Itu bukan berarti ada sangkut paut dengan peristiwa G 30 S PKI. “Kita ambil hikmahnya saja dari peristiwa itu, kini kewajiban kita bagaimana mempertahankan keutuhan NKRI,” tuturnya. Di samping, memahami, mengamalkan, dan menghayati nilai-nilai Pancasila, bukan mengadopsi nilai-nilai komunisme (marxisme).
Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra menyampaikan, bakti sosial ini adalah bentuk kepedulian TNI kepada masyarakat agar bisa saling merasakan. “Kita berikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada TNI. Hendaknya hubungan dan kondisi yang harmonis antara TNI, pemerintah, dan rakyat tetap kita jaga,” papar Eddy.
Kepala Unit Transfusi Darah Cabang PMI Kota Palembang, Dr Anton Suwindro mengatakan, pada kegiatan bakti sosial ini diharapkan bisa mendapat 250 kantong darah untuk mencukupi stok darah yang tinggal 20 kantong, 3-4 hari mendatang. “Namun tampaknya hanya dapat 180 kantong selama donor darah berlangsung. Tetapi, kami tak perlu khawatir, karena besok di Hotel Novotel juga dalam rangka HUT TNI masih akan dilakukan kegiatan donor darah,” ujarnya.(Sumeks)
“Tolong Pak…ndak mau sunat..,” teriak si buyung saat ‘burungnya’ dipegang oleh tim medis. Namun, selesai disunat tak sedikit pula di antara mereka tersenyum sumringah. “Sudah Pak…,” kata bocah tadi tersenyum.
Bukan hanya anak-anak yang berbangga. Para anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Palembang dan Warakawuri (janda LVRI) juga ikut kebagian jatah ”sembako” dalam acara yang sama. “Paket yang kita bagikan sebanyak 600,” ujar Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI Mochammad Sochib SE MBA kepada wartawan kemarin.
Dalam bakti sosial tersebut juga berlangsung donor darah, pengobatan massal, dan operasi katarak di RS AK. Gani. Sochib mengatakan, kegiatan ini wujud kepedulian TNI dalam membantu sebagian masyarakat, khususnya warga Palembang. “Mudah-mudahan dapat mempererat kedekatan dan memperkokoh kemanunggalan TNI dan rakyat yang saat ini terjalin dengan baik,” tukasnya.
Ke depan, tambah Pangdam, acara yang mendapat support dari Pemerintah Kota Palembang, Dinas Kesehatan, IDI, LVRI, dan institusi lain ini akan dilakukan secara periodikal. Tujuannya untuk membangkitkan kebersamaan, persatuan, dan membantu pemerintah menyukseskan program kesejahteraan masyarakat.
Diakui Sochib, HUT TNI jatuh tepat tanggal 5 Oktober, namun penyelenggaran bakti sosial tanggal 30 September. Itu bukan berarti ada sangkut paut dengan peristiwa G 30 S PKI. “Kita ambil hikmahnya saja dari peristiwa itu, kini kewajiban kita bagaimana mempertahankan keutuhan NKRI,” tuturnya. Di samping, memahami, mengamalkan, dan menghayati nilai-nilai Pancasila, bukan mengadopsi nilai-nilai komunisme (marxisme).
Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra menyampaikan, bakti sosial ini adalah bentuk kepedulian TNI kepada masyarakat agar bisa saling merasakan. “Kita berikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada TNI. Hendaknya hubungan dan kondisi yang harmonis antara TNI, pemerintah, dan rakyat tetap kita jaga,” papar Eddy.
Kepala Unit Transfusi Darah Cabang PMI Kota Palembang, Dr Anton Suwindro mengatakan, pada kegiatan bakti sosial ini diharapkan bisa mendapat 250 kantong darah untuk mencukupi stok darah yang tinggal 20 kantong, 3-4 hari mendatang. “Namun tampaknya hanya dapat 180 kantong selama donor darah berlangsung. Tetapi, kami tak perlu khawatir, karena besok di Hotel Novotel juga dalam rangka HUT TNI masih akan dilakukan kegiatan donor darah,” ujarnya.(Sumeks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar