Selasa, 01 September 2009

Duplikasi Musi II Telan Rp100 M

PALEMBANG – Proyek pembuatan kembaran (duplikasi) Jembatan Musi II dimulai dengan detail engineering design (DED). Menurut Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan Ir Heri Amalindo, penyusunan DED telah dimulai. Tahun depan (2010, red) direncanakan mulai pembangunan fisik duplikasi Musi II ini.

Duplikasi Jembatan Musi II akan dibuat lebih kokoh dari yang ada sekarang. “Proses duplikasi menelan biaya sekitar Rp100 miliar,” jelasnya. Menurut rencana, duplikasi Jembatan Musi II akan rampung 2011. Bersamaan dengan selesainya seluruh proyek pelebaran jalan dan pembangunan Jembatan Keramasan yang seluruhnya menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Pemprov Sumsel saat ini sedang dikoordinasikan dengan pemerintah pusat untuk proses pencairan dana pembangunan duplikasi Musi II tersebut. Duplikasi jembatan ini sangat penting sebagai dampak pengembangan kawasan lingkar barat, yang akan diperluas. “Berbeda dengan jembatan pertama, dupliksi ini lebih cantik dan menarik,” kata Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Jalan dan Jembatan Palembang, Ir H Aidil Fiqri MT, belum lama ini.

Menurut Heri, duplikasi Jembatan Musi II dan Keramasan merupakan dampak dari perluasan kawasan lingkar barat yang juga menjadi dua lajur dan empat jalur. “Pembangunan duplikasi jembatannya telah berjalan sekitar 60 persen. Karena multiyears, saat ini masih menunggu tambahan dana untuk melanjutkan yang belum selesai.”

Lanjutnya, penyelesaian duplikasi Jembatan Keramasan sepanjang 600 meter dan lebar 7 meter itu, masih membutuhkan tambahan dana sekitar Rp48 miliar. Tambahan dana ini dibutuhkan untuk membangun bagian atas jembatan. “Yang terserap kemarin sekitar Rp20 miliaran,” ujar Heri. Dana tambahan tersebut sedang diajukan ke Departemen PU. Targetnya, duplikasi jembatan Keramasan selesai 2010 mendatang.

Pembangunan duplikasi Jembatan Keramasan ini diharapkan dapat membantu mengatasi kemacetan dan beban Jembatan Keramasan sekarang. Soal pelebaran jalan dari batas Palembang-Ogan Ilir (OI) menuju Jl Soekarno-Hatta terus dilakukan. Proyek itu masuk dalam proyek tahun jamak. “Panjangnya sekitar 20 km,” tukas Heri. Dengan adanya pelebaran ini, dua ruas jalan dari perbatasan OI ke simpang empat TAA akan dibuat dalam empat jalur. (Sumeks)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar