PALEMBANG - Pasca kemengangan DPD PDI Perjungan dan Partai Golkar Sumsel di sejumlah daerah membuat dua parpol besar partai tersebut berambisi merebut tampuk kursi pimpinan DPRD tingkat kabupaten kota di Sumsel.
Saat pemilu 2009 lalu, selian menang di tingkat Sumsel Sumsel, Partai Golkar juga menang di 7 kabupaten kota antara lain di, Banyuasin, Lubuk Linggau, OKI, Ogan Ilir, Lahat, Empat Lawang dan Pagaralam. Sementara itu, PDI Perjuangan berhasil menguasai kota Palembang, Muba, Mura, OKI, Prabumulih, Muara Enim dan OKU.
"Melihat kemenagan Golkar di Sumsel dan beberapa daerah kita optimis bisa menduduki kursi pimpinan dewan di daerah yang di menagkan parti Golkar tersebut," jelas Wakil Sekertaris DPD Partai Golkar Sumsel, Lidayanto di temui di DPRD Sumsel kemarin.
Menurutnya, berdasarkan kekuatan politik pada 2004 lalu, Partai Golkar Sumsel memenagkan hampir seluruh kabupaten kota di Sumsel. Hanya beberapa daerah saja yang tak di kuasai Golkar antara lain: Muara Enim, OKU selatan, OKU timur.
Lebih jauh anggota fraksi partai Golkar Sumsel tersebut mengungkapkan Partai Golkar Sumsel akan berupaya melakukan pendekatan politik dengan partai lain untuk mendapatkan kursi pimpinan dewan di sejumlah daerah di Sumsel tersebut.
Dia menambahkan untuk tingkat DPRD Sumsel, dari 16 nama yang akan masuk ke parlemen, terdapat beberapa nama dari Partai Golkar yang disebut sebut akan menjadi kandidat pimpinan dewan.
Beberapa nama kader Partai Golkar tersebut antara lain: Nasrun Madang (Ketua Bapilu Partai Golkar Sumsel) , Sulgani Pakuali (Ketua DPRD Muba), Yansuri (Ketua DPRD Palembang) dan Wasista Bambang Utoyo (ketua Tim Kampanye Daerah Partai Golkar Sumsel pada pilpres 2009).
" Melihat jejak rekam nama nama itu, mereka terhitung merupakan kader golkar yang cukup berpengalaman dalam memimpin meski dalam skup yng lebih kecil," ungkapnya.
Menurutnya mekenisme di dalam partai Golkar sendiri akan melakukan rapat internal sesuai dengan aturan organisasi, dalam hal ini partai akan melihat kemampuan dan kematangan naman nama itu sebelum mengajukan nama yang akan masuk dalam bursa pimpinan dewan.
" Dan yang terpenting pimpinan dewan memiliki karakter yang kuat untuk bisa merangkul semua unsur dan partai lain di DPRD," katanya.
Meski demikian dia tak menutup kemungkinam ada beberapa partai politik lain seperti Partai Demokrat dan PDI Perjuangan yang akan menjadi rival kuat dalam perebutan kursi pimpinan yang memiliki nilai strategsi secara politis.
" Dalam hal ini kita akan melihat mekanisme pemilihan piumpinan dewan itu bagaimana, karena saat ini belum ada undang undang susduknya tentang teknis pemilihan pimpinan dewan. Kalau mengunakan aturan yang lama dinama pemengan pemilu jadi pimpinan, kita akan segera menyiapkan nama calon pimpinan dari Golkar," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjungan Sumsel Darmadi Jufri mengungkapkan, dalam mempersiapkan pemilihan ketua DPRD, pihaknya masih menunggu UU susduk yang mengatur pemilihan ketua DPRD .
"Berdasarkan susuduk yang lama, parpol pemenang pemilu tak serta merta menjadi pimpinan DPRD, karena proses pemilihan pimpinan dewan mengunakan mekanisme musyawarah mufakat atau pemilihan dengan suara terbanyak
Darmadi mengatakan pihaknya saat ini tengah mempelajari kekuatan politik di masing masing kabupaten kota. " Karena pemilihan sangat tergantung dengan lobi lobi politik dengan parpol lain. Semuanya sudah kami siapkan, kami sudah melakukan pembicaraan dengan parpol lain," jelasnya.(Sumeks)
Saat pemilu 2009 lalu, selian menang di tingkat Sumsel Sumsel, Partai Golkar juga menang di 7 kabupaten kota antara lain di, Banyuasin, Lubuk Linggau, OKI, Ogan Ilir, Lahat, Empat Lawang dan Pagaralam. Sementara itu, PDI Perjuangan berhasil menguasai kota Palembang, Muba, Mura, OKI, Prabumulih, Muara Enim dan OKU.
"Melihat kemenagan Golkar di Sumsel dan beberapa daerah kita optimis bisa menduduki kursi pimpinan dewan di daerah yang di menagkan parti Golkar tersebut," jelas Wakil Sekertaris DPD Partai Golkar Sumsel, Lidayanto di temui di DPRD Sumsel kemarin.
Menurutnya, berdasarkan kekuatan politik pada 2004 lalu, Partai Golkar Sumsel memenagkan hampir seluruh kabupaten kota di Sumsel. Hanya beberapa daerah saja yang tak di kuasai Golkar antara lain: Muara Enim, OKU selatan, OKU timur.
Lebih jauh anggota fraksi partai Golkar Sumsel tersebut mengungkapkan Partai Golkar Sumsel akan berupaya melakukan pendekatan politik dengan partai lain untuk mendapatkan kursi pimpinan dewan di sejumlah daerah di Sumsel tersebut.
Dia menambahkan untuk tingkat DPRD Sumsel, dari 16 nama yang akan masuk ke parlemen, terdapat beberapa nama dari Partai Golkar yang disebut sebut akan menjadi kandidat pimpinan dewan.
Beberapa nama kader Partai Golkar tersebut antara lain: Nasrun Madang (Ketua Bapilu Partai Golkar Sumsel) , Sulgani Pakuali (Ketua DPRD Muba), Yansuri (Ketua DPRD Palembang) dan Wasista Bambang Utoyo (ketua Tim Kampanye Daerah Partai Golkar Sumsel pada pilpres 2009).
" Melihat jejak rekam nama nama itu, mereka terhitung merupakan kader golkar yang cukup berpengalaman dalam memimpin meski dalam skup yng lebih kecil," ungkapnya.
Menurutnya mekenisme di dalam partai Golkar sendiri akan melakukan rapat internal sesuai dengan aturan organisasi, dalam hal ini partai akan melihat kemampuan dan kematangan naman nama itu sebelum mengajukan nama yang akan masuk dalam bursa pimpinan dewan.
" Dan yang terpenting pimpinan dewan memiliki karakter yang kuat untuk bisa merangkul semua unsur dan partai lain di DPRD," katanya.
Meski demikian dia tak menutup kemungkinam ada beberapa partai politik lain seperti Partai Demokrat dan PDI Perjuangan yang akan menjadi rival kuat dalam perebutan kursi pimpinan yang memiliki nilai strategsi secara politis.
" Dalam hal ini kita akan melihat mekanisme pemilihan piumpinan dewan itu bagaimana, karena saat ini belum ada undang undang susduknya tentang teknis pemilihan pimpinan dewan. Kalau mengunakan aturan yang lama dinama pemengan pemilu jadi pimpinan, kita akan segera menyiapkan nama calon pimpinan dari Golkar," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjungan Sumsel Darmadi Jufri mengungkapkan, dalam mempersiapkan pemilihan ketua DPRD, pihaknya masih menunggu UU susduk yang mengatur pemilihan ketua DPRD .
"Berdasarkan susuduk yang lama, parpol pemenang pemilu tak serta merta menjadi pimpinan DPRD, karena proses pemilihan pimpinan dewan mengunakan mekanisme musyawarah mufakat atau pemilihan dengan suara terbanyak
Darmadi mengatakan pihaknya saat ini tengah mempelajari kekuatan politik di masing masing kabupaten kota. " Karena pemilihan sangat tergantung dengan lobi lobi politik dengan parpol lain. Semuanya sudah kami siapkan, kami sudah melakukan pembicaraan dengan parpol lain," jelasnya.(Sumeks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar