Desa Muara Penimbung, Pertama di Indonesia
PALEMBANG – Desa Muara Penimbung, Ogan Ilir (OI) terpilih menjadi Kampoeng Tenun pertama di Indonesia. Merupakan pilot project Cita Tenun Indonesia (CTI) bekerja sama dengan BNI ini. Ini diungkapkan Ketua pengurus CTI Ny Okke Hatta Radjasa dalam pertemuannya dengan Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH dan jajaran, kemarin.
Alasan terpilihnya desa Muara Penimbung, OI karena di desa itu ada sekitar 500 kepala keluar (KK) yang hampir seluruhnya memiliki alat tenun. Setiap rumah ada yang 2 bahkan tiga alat tenun. “Sumsel merupakan yang pertama. Kampoeng Tenun Acara di sana akan diresmikan 12 Agustus mendatang,”ujar Ny Okke.
Tujuan dari Kampoeng Tenun adalah untuk semakin mengenalkan kain tenun Indonesia khususnya Sumsel ke luar negeri. Apalagi, dalam waktu dekat, kata Ny Okke, pengurus CTI akan melancong ke Washingtong DC memperkenalkan produk tenun Indonesia. “Dengan potensi yang ada, kawasan ini bisa menjadi kampoeng wisata dan budaya,”katanya.
Dengan program Kampoeng Tenun, masyarakat Desa Muara Penimbung akan didorong untuk memajukan industri kreatif baru yakni industri kain tenun di Sumsel. Program Kampoeng Tenun ini mendapat support berupa pendanaan dari BNI. Dikatakan Corporate Secretary BNI Jakarta, Intan Abdams Katoppo, pada tahap pertama ini pihaknya kredit dana Rp1 miliar bagi 100 KK.
“Tak hanya itu, kita siapkan pula berbagai fasilitas agar industri kreatif tenun di sana berkembang,”ungkap Intan. Seperti showroom tenun, gapura masuk dan industri hulu tenun asal Sumsel ini. Termasuk menggandeng BPPT untuk mengadakan sendiri benang tenun yang hingga sekarang masih diimpor dan China dan India.
Gubernur Alex Noerdin menyambut baik program Kampoeng Tenun di Desa Muara Penimbung OI. Dikatakannya, pemerintah provinsi (pemprov) Sumsel siap membantu pemkab OI jika terkendala masalah pembangunan kawasan Kampoeng Tenun tersebut. “Kalau perlu dana, pemkab bisa minta bantuan kita,”cetusnya.
Misalnya untuk membangun jalan, penyediaan air, listrik maupun sarana dan prasana lainnya. “Kita harus bangga Desa Muara Penimbung di OI menjadi pilot project di Indonesia,”tukasnya. Diharapkan, dengan program ini, industri kreatif khususnya kain tenun khas Sumsel dapat lebih berkembang dan maju.(Sumeks)
PALEMBANG – Desa Muara Penimbung, Ogan Ilir (OI) terpilih menjadi Kampoeng Tenun pertama di Indonesia. Merupakan pilot project Cita Tenun Indonesia (CTI) bekerja sama dengan BNI ini. Ini diungkapkan Ketua pengurus CTI Ny Okke Hatta Radjasa dalam pertemuannya dengan Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH dan jajaran, kemarin.
Alasan terpilihnya desa Muara Penimbung, OI karena di desa itu ada sekitar 500 kepala keluar (KK) yang hampir seluruhnya memiliki alat tenun. Setiap rumah ada yang 2 bahkan tiga alat tenun. “Sumsel merupakan yang pertama. Kampoeng Tenun Acara di sana akan diresmikan 12 Agustus mendatang,”ujar Ny Okke.
Tujuan dari Kampoeng Tenun adalah untuk semakin mengenalkan kain tenun Indonesia khususnya Sumsel ke luar negeri. Apalagi, dalam waktu dekat, kata Ny Okke, pengurus CTI akan melancong ke Washingtong DC memperkenalkan produk tenun Indonesia. “Dengan potensi yang ada, kawasan ini bisa menjadi kampoeng wisata dan budaya,”katanya.
Dengan program Kampoeng Tenun, masyarakat Desa Muara Penimbung akan didorong untuk memajukan industri kreatif baru yakni industri kain tenun di Sumsel. Program Kampoeng Tenun ini mendapat support berupa pendanaan dari BNI. Dikatakan Corporate Secretary BNI Jakarta, Intan Abdams Katoppo, pada tahap pertama ini pihaknya kredit dana Rp1 miliar bagi 100 KK.
“Tak hanya itu, kita siapkan pula berbagai fasilitas agar industri kreatif tenun di sana berkembang,”ungkap Intan. Seperti showroom tenun, gapura masuk dan industri hulu tenun asal Sumsel ini. Termasuk menggandeng BPPT untuk mengadakan sendiri benang tenun yang hingga sekarang masih diimpor dan China dan India.
Gubernur Alex Noerdin menyambut baik program Kampoeng Tenun di Desa Muara Penimbung OI. Dikatakannya, pemerintah provinsi (pemprov) Sumsel siap membantu pemkab OI jika terkendala masalah pembangunan kawasan Kampoeng Tenun tersebut. “Kalau perlu dana, pemkab bisa minta bantuan kita,”cetusnya.
Misalnya untuk membangun jalan, penyediaan air, listrik maupun sarana dan prasana lainnya. “Kita harus bangga Desa Muara Penimbung di OI menjadi pilot project di Indonesia,”tukasnya. Diharapkan, dengan program ini, industri kreatif khususnya kain tenun khas Sumsel dapat lebih berkembang dan maju.(Sumeks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar