PALEMBANG Sripo - Proyek jalan tol Palembang-Inderalaya sejauh 22 km hingga kini belum bisa dimulai pembangunannya karena minim investor. Sebagai solusi, Pemprov Sumsel mencoba wacana pembiayaan jalan tol tersebut dengan APBN.
Demikian ditegaskan Kepala Dinas PU Bina Marga Sumsel Ir Heri Amalindo, melalui Ir M Yusuf Usman, Kepala Bidang Bina Teknik, akhir pekan lalu.
Menurut Yusuf, jalan tol Palembang-Inderalaya hingga kini sepi dari calon investor.
"Padahal sudah digelar 2 kali tender, tapi peminatnya masih minim. Untuk itu kini kita lagi mengkaji apakah akan diteruskan pola tender investor, atau pakai solusi yang lain. Sebab ada wacana lain, jalan tol yang tidak tidak ada peminatnya, dibiayai pakai dana APBN," tegas Yusuf.
Kalau memang wacana itu jadi, menurut Yusuf, nanti jalan tol akan dibangun dengan dana pemerintah, seperti yang dilakukan pada proyek fly over beberapa waktu lalu. “Tapi itu tetap menunggu persetujuan Menteri Keuangan,’’ kata Yusuf.
Apa alasan jalan tol Palembang-Inderalaya sepi minat investor? "Perhitungannya mungkin lama baru balik modal. Kalau biasanya 20 tahun, mungkin investor perhitungannya 40 tahun baru bisa kembali. Artinya, uang mereka lama sekali mengendap. Apalagi investasi mereka kembali dari yang bayar jalan tol,’’ ungkap Yusuf.
Yusuf menambahkan, jika memang jalan tol dibangun oleh negara, pihaknya juga belum jelas siapa yang akan menjadi pengelola. “Kalau dulu dimonopoli Jasa Marga, tapi kini tidak lagi. Juga apakah nanti dikelola swasta dan uangnya masuk ke negara itu belum ada bayangan, karena ini masih wacana juga,’’ tegas Yusuf. Pembangunan jalan tol Palembang-Inderalaya, kata Yusuf, mempunyai arti penting pengembangan wilayah disini. Soalnya jalan tol juga ditujukan untuk mendukung pengembangan wilayah.
"Misalnya ada rencana jalan tol Palembang-Inderalaya dikembangkan hingga Betung. Nanti jalan tol itu disebut Patungraya (Palembang-Betung-Inderalaya). Tidak hanya itu, perkembangan di kawasan Tanjung Api-Api juga membawa wacana jalan tol ke Sungsang atau Pasangraya (Palembang-Betung-Sunsang-Inderalaya),’" papar Yusuf.
Perihal tata ruang menurutnya sudah selesai dan saat ini menunggu aplikasi pengkajian.
Sementara Asisten II Bidang Ekonomi,Keuangan dan Pembangunan Sumsel, Eddy Hermanto mengatakan pembangunan tol Palembang-Indralaya membutuhkan waktu.
"Tol Palembang-Indralaya sudah masuk dalam program nasional bersama ruas jalan tol provinsi lain se-Sumatera," katanya.
Dia menjelaskan, prospek tol Palembang-Indralaya dirasakan sangat baik. Hal ini bakal sejalan dengan pembangunan double track kereta api dari Lubuk Linggau-pelabuhan Samudera Tanjun Api-Api dalam tiga hingga empat tahun kedepan. Sehingga ruas jalan utama Palembang- Indralaya itu bisa menjadi primadona.
"Kita akan kejar target untuk dilakukan tender. Namun insya Allah kepastiannnya sudah dapat diketahui tahun 2009 ini. Mudah-mudahan saja," tukas Eddy Hermanto.
Untuk diketahui, rencana Pembangunan Jalan Tol Palembang-Indralaya diprediksi memakan pembiayaan sampai Rp 1,05 triliun dan telah dimasukkan dalam program nasional. Program itu digandengkan juga dengan tender beberapa proyek tol lainya di Sumatera diantaran tol Tegineneng-Babatan (Lampung) senilai Rp 2,7 triliun. Medan-Binjau (Sumatera Utara) senilai Rp 1,1 T dan Medan-Kualanamu-Tebingtinggi Rp 4,4 Triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar