PLAJU ILIR - Akademi Kebidanan (Akbid) Aisyiyah, kemarin (18/10), me-launching desa siaga (siap antar jaga) Qoriyah Thoyyibah Kesehatan di Rumah Sakit Muhammdiyah Plaju Jl Kapten Abdullah No 3 RT 30 Plaju Ilir. Desa siaga dibuka di tiga lokasi, yakni di Kelurahaan 24 Ilir, 3-4 Ulu, dan Bagus Kuning. Fungsinya untuk membina kesehatan lingkungan masyarakat di tingkat yang paling bawah.
Demikian dikatakan Pimpinan Akbid Aisyiyah Provinsi Sumsel, Hj Zuammah BA melalui Wakil Dra Hj Yusniar Budenani. “Latar belakang pembentukan Desa Siaga, berdasarkan instruksi PP Aisyiyah berkerja sama dengan Menteri Kesehatan (Menkes), di mana Provinsi Sumsel dan provinsi lainnya yakni Bengkulu, Banten, Jatim dan Sulawesi Selatan juga ditunjuk,” tukasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, desa siaga menangani kesehatan hingga 24 jam, meliputi musala kesehatan, PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), P4K, ASI eksklusif, peningkatan cakupan imunisasi, posyandu lansia sakinah, amal usaha kesehatan (bila tidak ada poskesdes, red), dan peduli lingkungan.
Terpilihnya Kelurahan 3-4 Ulu, 24 Ilir dan Bagus Kuning sebagai desa siaga, karena dinilai ketiga tempat ini dianggap kurang dalam pemeliharaan kesehatan. “Sehingga, dengan adanya desa siaga ini warga dapat langsung berobat langsung ke sini. Di samping, untuk mendekatkan amal usaha Muhammdiyah ke masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, masih tingginya angka kematian ibu hingga 226/100.000 dan masih mewabahnya penyakit menular dan kekurangan gizi yang menimpa masyarakat kalangan bawah.“Desa siaga ini menyedikan tim medis baik tenaga dokter dan perawat yang beroperasi 24 jam per harinya, dapat mengantisipasi permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat,” ungkapnya.
Launching Desa Siaga Qoriyah Thoyyibah yang dipusatkan di PKU Muhammadiyah, secara simbolis dibuka oleh staf ahli Wali Kota Palembang, Sayuti Hadim. “Kita, berharap agar semua warga Kota Palembang dapat dipenuhi kesehatan dengan baik, terutama masyarakat kalangan bawah, di Kelurahaan 24 Ilir, 3-4 Ulu dan Bagus Kuning yang sudah ada desa siaga,” pungkasnya.(Sumeks)
Demikian dikatakan Pimpinan Akbid Aisyiyah Provinsi Sumsel, Hj Zuammah BA melalui Wakil Dra Hj Yusniar Budenani. “Latar belakang pembentukan Desa Siaga, berdasarkan instruksi PP Aisyiyah berkerja sama dengan Menteri Kesehatan (Menkes), di mana Provinsi Sumsel dan provinsi lainnya yakni Bengkulu, Banten, Jatim dan Sulawesi Selatan juga ditunjuk,” tukasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, desa siaga menangani kesehatan hingga 24 jam, meliputi musala kesehatan, PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), P4K, ASI eksklusif, peningkatan cakupan imunisasi, posyandu lansia sakinah, amal usaha kesehatan (bila tidak ada poskesdes, red), dan peduli lingkungan.
Terpilihnya Kelurahan 3-4 Ulu, 24 Ilir dan Bagus Kuning sebagai desa siaga, karena dinilai ketiga tempat ini dianggap kurang dalam pemeliharaan kesehatan. “Sehingga, dengan adanya desa siaga ini warga dapat langsung berobat langsung ke sini. Di samping, untuk mendekatkan amal usaha Muhammdiyah ke masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, masih tingginya angka kematian ibu hingga 226/100.000 dan masih mewabahnya penyakit menular dan kekurangan gizi yang menimpa masyarakat kalangan bawah.“Desa siaga ini menyedikan tim medis baik tenaga dokter dan perawat yang beroperasi 24 jam per harinya, dapat mengantisipasi permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat,” ungkapnya.
Launching Desa Siaga Qoriyah Thoyyibah yang dipusatkan di PKU Muhammadiyah, secara simbolis dibuka oleh staf ahli Wali Kota Palembang, Sayuti Hadim. “Kita, berharap agar semua warga Kota Palembang dapat dipenuhi kesehatan dengan baik, terutama masyarakat kalangan bawah, di Kelurahaan 24 Ilir, 3-4 Ulu dan Bagus Kuning yang sudah ada desa siaga,” pungkasnya.(Sumeks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar