PALEMBANG - Dari 15 kabupaten/kota se-Sumatera Selatan yang membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk formasi umum tahun 2009, hingga hari ke-5 (19/10) penerimaan CPNS, mayoritas calon pelamar memilih Palembang dan Ogan Ilir. “Dua daerah ini minatnya sangat tinggi. Favorit pelamar,” ujar Gustap Marpaung, kepala Kantor Pos Cabang Palembang melalui M Wedha Pratama, kepala marketing, kemarin (20/10).
Menurut Wedha, tercatat berkas tujuan BKD Palembang sebanyak 1.606 berkas ditambah tanggal 20 Oktober yang sudah diproses sekitar 394 lamaran. Kemudian OI, ada 1.866 lamaran, dan Banyuasin sekitar 1.308.
Total berkas yang masuk dan sudah diproses sebanyak 7.614 lamaran. Kata Wedha, dia tidak tahu persis mengapa tiga kabupaten/kota ini paling banyak pelamarnya. "Saya tidak tahu persis alasan pelamar dominan melamar ketiga daerah itu. Tugas kantor Pos cuma menerima berkas. Dari segi formasinya pun saya kurang tahu, mungkin yang tepat masing-masing pelamar tahu alasannya.”
Cukup mengherankan, pelamar CPNS provinsi malah minim. Hingga sekarang baru 173 berkas lamaran. "Padahal tahun-tahun lalu, jumlah pelamar CPNS provinsi dan Kota Palembang selalu berimbang," tuturnya.
Di sisi lain, Wedha tak menyangkal jika ada pelamar CPNS yang memasukkan lamaran ke beberapa BKD. Hanya, dia mengaku tidak tahu persis jumlahnya. "Itu di luar kendali kita. Kita tidak punya wewenang untuk menghitungnya, kita tidak mau terlalu memperhatikan. Yang jelas tugas Pos prinsipnya semua berkas yang masuk akan kami proses, apa pun yang dikirim akan diantar.”
Wedha sendiri sulit memprediksi total berapa banyak berkas lamaran CPNS yang masuk via Kantor Pos Palembang hingga deadline penerimaan CPNS tanggal 29 Oktober. "Kalau lihat tren lima hari terakhir, tampaknya tidak akan jauh berbeda dengan jumlah berkas tahun lalu. Memang masih sedikit, tapi biasanya akan terjadi peningkatan ketika mendekati deadline penerimaan," ujar Wedha. Tahun lalu Kantor Pos Palembang menerima berkas sebanyak 50 ribu.
Mengenai balasan lamaran oleh BKD, tambah dia, yang masuk baru sekitar 1.000 balasan. Ini dari BKD Palembang, OI, dan Sekayu. "Ada yang diterima, banyak yang ditolak," tuturnya. Alasannya macam-macam karena berkas persyaratan tidak lengkap, legalisir tidak sesuai yang diminta, dan lain-lain. Tapi kecenderungan BKD akan memprioritaskan pembalasan lamaran CPNS yang ditolak lebih cepat, dengan begitu berkas yang ditolak langsung bisa diperbaiki atau dilengkapi oleh pelamar kemudian dikirim kembali. "Kalau berkas yang lulus administrasi simpel saja, mereka kan tinggal mengisi data induk nanti jadi tidak mesti cepat," ujarnya.
Dengan momen CPNS ini, omzet Kantor Pos Palembang dipastikan terkerek. "Hitung saja jika berkas yang masuk 50 ribu dikali Rp15.000," tukasnya. Namun bagi PT Pos yang penting sekarang adalah bagaimana bisa mengantarkan berkas lamaran sesegera mungkin ke BKD. Di sisi lain, momen ini juga membuat petugas PT Pos kerja ekstra dengan memberi perlakuan khusus kepada berkas-berkas CPNS.
"Saat ini kita akui fokus ke layanan CPNS, namun dengan tidak melupakan layanan lain. Tetapi berjalan paralel tanpa ada gangguan," ujarnya. Pantauan Sumatera Ekspres, pelamar CPNS mulai berdesak-desak di Kantor Pos Palembang untuk mengirimkan berkas lamarannya, membuat mereka mesti mengantre satu sama lain. Banyak juga di antara mereka yang tidak cuma kirim satu amplop, tetapi dua atau tiga amplop.(Sumeks)
Menurut Wedha, tercatat berkas tujuan BKD Palembang sebanyak 1.606 berkas ditambah tanggal 20 Oktober yang sudah diproses sekitar 394 lamaran. Kemudian OI, ada 1.866 lamaran, dan Banyuasin sekitar 1.308.
Total berkas yang masuk dan sudah diproses sebanyak 7.614 lamaran. Kata Wedha, dia tidak tahu persis mengapa tiga kabupaten/kota ini paling banyak pelamarnya. "Saya tidak tahu persis alasan pelamar dominan melamar ketiga daerah itu. Tugas kantor Pos cuma menerima berkas. Dari segi formasinya pun saya kurang tahu, mungkin yang tepat masing-masing pelamar tahu alasannya.”
Cukup mengherankan, pelamar CPNS provinsi malah minim. Hingga sekarang baru 173 berkas lamaran. "Padahal tahun-tahun lalu, jumlah pelamar CPNS provinsi dan Kota Palembang selalu berimbang," tuturnya.
Di sisi lain, Wedha tak menyangkal jika ada pelamar CPNS yang memasukkan lamaran ke beberapa BKD. Hanya, dia mengaku tidak tahu persis jumlahnya. "Itu di luar kendali kita. Kita tidak punya wewenang untuk menghitungnya, kita tidak mau terlalu memperhatikan. Yang jelas tugas Pos prinsipnya semua berkas yang masuk akan kami proses, apa pun yang dikirim akan diantar.”
Wedha sendiri sulit memprediksi total berapa banyak berkas lamaran CPNS yang masuk via Kantor Pos Palembang hingga deadline penerimaan CPNS tanggal 29 Oktober. "Kalau lihat tren lima hari terakhir, tampaknya tidak akan jauh berbeda dengan jumlah berkas tahun lalu. Memang masih sedikit, tapi biasanya akan terjadi peningkatan ketika mendekati deadline penerimaan," ujar Wedha. Tahun lalu Kantor Pos Palembang menerima berkas sebanyak 50 ribu.
Mengenai balasan lamaran oleh BKD, tambah dia, yang masuk baru sekitar 1.000 balasan. Ini dari BKD Palembang, OI, dan Sekayu. "Ada yang diterima, banyak yang ditolak," tuturnya. Alasannya macam-macam karena berkas persyaratan tidak lengkap, legalisir tidak sesuai yang diminta, dan lain-lain. Tapi kecenderungan BKD akan memprioritaskan pembalasan lamaran CPNS yang ditolak lebih cepat, dengan begitu berkas yang ditolak langsung bisa diperbaiki atau dilengkapi oleh pelamar kemudian dikirim kembali. "Kalau berkas yang lulus administrasi simpel saja, mereka kan tinggal mengisi data induk nanti jadi tidak mesti cepat," ujarnya.
Dengan momen CPNS ini, omzet Kantor Pos Palembang dipastikan terkerek. "Hitung saja jika berkas yang masuk 50 ribu dikali Rp15.000," tukasnya. Namun bagi PT Pos yang penting sekarang adalah bagaimana bisa mengantarkan berkas lamaran sesegera mungkin ke BKD. Di sisi lain, momen ini juga membuat petugas PT Pos kerja ekstra dengan memberi perlakuan khusus kepada berkas-berkas CPNS.
"Saat ini kita akui fokus ke layanan CPNS, namun dengan tidak melupakan layanan lain. Tetapi berjalan paralel tanpa ada gangguan," ujarnya. Pantauan Sumatera Ekspres, pelamar CPNS mulai berdesak-desak di Kantor Pos Palembang untuk mengirimkan berkas lamarannya, membuat mereka mesti mengantre satu sama lain. Banyak juga di antara mereka yang tidak cuma kirim satu amplop, tetapi dua atau tiga amplop.(Sumeks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar