PALEMBANG – Beragam cara dilakukan oleh warga Sumatera Selatan untuk membantu saudaranya yang tertimpa musibah gempa di Padang, Sumatera Barat. Peritel JM Group, misalnya, menyebar kotak sumbangan di outlet-outlet yang ada. Sementara, anggota legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) rela gajinya dipotong selama tiga bulan.
“Kita berikan sumbangan uang tunai Rp10 juta. Akan disalurkan melalui tiga media resmi di Palembang. Salah satunya, Sumatera Ekspres,” ungkap Adam Sautin, dirut JM Group, kemarin (3/10).
Aksi sosial tersebut, menurut Adam, rutin dilakukan saat sebuah daerah dilanda force major. Sebelumnya, JM Group dan konsumen setianya memberikan bantuan senilai Rp20 juta kepada korban tsunami Aceh 2004, serta sembako dan perlengkapan anak kepada korban kebakaran Sungki.
”Dana kami ambil dari program corporate social responsibility JM Group,” ujarnya. Selain menyumbang langsung, JM juga mengajak konsumennya turut berpartisipasi. Yakni, dengan menyediakan kotak sumbangan di lima outlet, Pasaraya JM, Grand JM, JM Kenten, Gaya Baru, Pasaraya Bandung.
”Kami siapkan beberapa boks di tiap outlet. Kami harap konsumen turut peduli, karena masyarakat di Sumbar sangat membutuhkan,” tuturnya. Kotak sumbangan, ungkap Adam, akan disediakan selama dua Minggu, mulai hari ini (4/10).
Dia menargetkan dana sekitar Rp30 juta terkumpul dari seluruh kotak sumbangan yang disediakan. ”Mudah-mudahan tercapai lebih banyak dari tsunami Aceh lalu. Kami yakin konsumen setia JM Group turut peduli akan nasib sesama di Sumbar,” tukasnya.
Terpisah, Ketua DPW PKS Sumsel, Yuswar Hidayatullah, menginstruksikan penggalangan dana untuk seluruh kader sebesar Rp50 ribu per orang. Khusus anggota legislatif tingkat provinsi, gajinya bakal dipotong Rp1 juta selama 3 bulan.
“Kalau anggota legislatif kabupaten/kota dipotong Rp500 ribu selama 3 bulan. Hingga hari ini (kemarin, red) dana yang terkumpul mencapai Rp165.176.000,” ungkap Yuswar lagi.
Ia juga menyebut, Posko P2B PKS Sumsel di Sumbar berada di Kabupaten Pariaman. Tepatnya, di Kecamatan Padang Sabo, Desa Lima Hindu. Hasil pantauan relawan, akibat gempa di Lubuk Lawek, Cumanak, Nagari, Pulo Katoh, sedikitnya 2.000 jiwa hilang tertimbun. “Warga selamat sangat membutuhkan makanan, obat-obatan, dan terpal,” ujarnya.
Bagaimana dengan posko Pemprov Sumsel di Universitas Andalas? Asisten III Provinsi Sumsel Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dr H Aidit Azis mengatakan, 38 personel yang dikirim masih membantu proses evakuasi dan pertolongan terhadap korban di Sumbar. Tim tersebut terdiri dari empat dokter, 10 paramedis, dua asisten apoteker, dua survailen, satu petugas komunikasi, satu tenaga administrasi, empat sopir dengan empat mobil berikut obat-obatan dan makanan. “Kondisi di sana sudah begitu banyak yang membantu, bahkan dari luar negeri dan diteken Pemprov Sumbar. Mungkin minggu depan personel kita sudah bisa ditarik pulang,” ujar Aidit.
Sementara itu, Kodam II/Sriwijaya siaga jika pemerintah daerah Sumbar sewaktu-waktu membutuhkan bantuan. “Catatan kita ada 11 orang yang menjadi korban gempa Kerinci, Jambi. Tiga di antaranya meninggal dunia. Salah satunya karena serangan jantung,” ungkap Pandam II/Sriwijaya, Mayjen M Sochib usai pembukaan lomba menembak di Markas Pomdam Sriwijaya, kemarin.
Menurut Pangdam, dia sudah menginstruksikan seluruh korem-korem dan tingkat bataliyon di wilayah Kodam II/Sriwijaya untuk siaga bencana alam. Apalagi, wilayah Kodam II seperti Bengkulu, Jambi, dan Lampung rawan gempa. “Kita susun tim untuk evakuasi, tim medis, dan tim perbekalan,” tukasnya.
Di sisi lagi, DPD Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia Sumsel (AKLI) Sumsel, kemarin, resmi mengirimkan 13 tenaga instalatir listrik berpengalaman ke Padang. “Tenaga relawan ini memang kita tugaskan untuk membantu percepatan perbaikan sejumlah jaringan listrik yang putus,” ujar Ketua DPD AKLI Sumsel, A Nasser Karim, di sela-sela pelepasan relawan yang di dalamnya juga tergabung delapan tim dari BP-Konselir Sumsel. Hadir, Ketua Badan Pelaksana Komite Keselamatan untuk Instalasi Listrik (BP-Konsuil) Sumsel, Prof Dr H Hazairin Samaulah MEng.(Sumeks)
“Kita berikan sumbangan uang tunai Rp10 juta. Akan disalurkan melalui tiga media resmi di Palembang. Salah satunya, Sumatera Ekspres,” ungkap Adam Sautin, dirut JM Group, kemarin (3/10).
Aksi sosial tersebut, menurut Adam, rutin dilakukan saat sebuah daerah dilanda force major. Sebelumnya, JM Group dan konsumen setianya memberikan bantuan senilai Rp20 juta kepada korban tsunami Aceh 2004, serta sembako dan perlengkapan anak kepada korban kebakaran Sungki.
”Dana kami ambil dari program corporate social responsibility JM Group,” ujarnya. Selain menyumbang langsung, JM juga mengajak konsumennya turut berpartisipasi. Yakni, dengan menyediakan kotak sumbangan di lima outlet, Pasaraya JM, Grand JM, JM Kenten, Gaya Baru, Pasaraya Bandung.
”Kami siapkan beberapa boks di tiap outlet. Kami harap konsumen turut peduli, karena masyarakat di Sumbar sangat membutuhkan,” tuturnya. Kotak sumbangan, ungkap Adam, akan disediakan selama dua Minggu, mulai hari ini (4/10).
Dia menargetkan dana sekitar Rp30 juta terkumpul dari seluruh kotak sumbangan yang disediakan. ”Mudah-mudahan tercapai lebih banyak dari tsunami Aceh lalu. Kami yakin konsumen setia JM Group turut peduli akan nasib sesama di Sumbar,” tukasnya.
Terpisah, Ketua DPW PKS Sumsel, Yuswar Hidayatullah, menginstruksikan penggalangan dana untuk seluruh kader sebesar Rp50 ribu per orang. Khusus anggota legislatif tingkat provinsi, gajinya bakal dipotong Rp1 juta selama 3 bulan.
“Kalau anggota legislatif kabupaten/kota dipotong Rp500 ribu selama 3 bulan. Hingga hari ini (kemarin, red) dana yang terkumpul mencapai Rp165.176.000,” ungkap Yuswar lagi.
Ia juga menyebut, Posko P2B PKS Sumsel di Sumbar berada di Kabupaten Pariaman. Tepatnya, di Kecamatan Padang Sabo, Desa Lima Hindu. Hasil pantauan relawan, akibat gempa di Lubuk Lawek, Cumanak, Nagari, Pulo Katoh, sedikitnya 2.000 jiwa hilang tertimbun. “Warga selamat sangat membutuhkan makanan, obat-obatan, dan terpal,” ujarnya.
Bagaimana dengan posko Pemprov Sumsel di Universitas Andalas? Asisten III Provinsi Sumsel Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dr H Aidit Azis mengatakan, 38 personel yang dikirim masih membantu proses evakuasi dan pertolongan terhadap korban di Sumbar. Tim tersebut terdiri dari empat dokter, 10 paramedis, dua asisten apoteker, dua survailen, satu petugas komunikasi, satu tenaga administrasi, empat sopir dengan empat mobil berikut obat-obatan dan makanan. “Kondisi di sana sudah begitu banyak yang membantu, bahkan dari luar negeri dan diteken Pemprov Sumbar. Mungkin minggu depan personel kita sudah bisa ditarik pulang,” ujar Aidit.
Sementara itu, Kodam II/Sriwijaya siaga jika pemerintah daerah Sumbar sewaktu-waktu membutuhkan bantuan. “Catatan kita ada 11 orang yang menjadi korban gempa Kerinci, Jambi. Tiga di antaranya meninggal dunia. Salah satunya karena serangan jantung,” ungkap Pandam II/Sriwijaya, Mayjen M Sochib usai pembukaan lomba menembak di Markas Pomdam Sriwijaya, kemarin.
Menurut Pangdam, dia sudah menginstruksikan seluruh korem-korem dan tingkat bataliyon di wilayah Kodam II/Sriwijaya untuk siaga bencana alam. Apalagi, wilayah Kodam II seperti Bengkulu, Jambi, dan Lampung rawan gempa. “Kita susun tim untuk evakuasi, tim medis, dan tim perbekalan,” tukasnya.
Di sisi lagi, DPD Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia Sumsel (AKLI) Sumsel, kemarin, resmi mengirimkan 13 tenaga instalatir listrik berpengalaman ke Padang. “Tenaga relawan ini memang kita tugaskan untuk membantu percepatan perbaikan sejumlah jaringan listrik yang putus,” ujar Ketua DPD AKLI Sumsel, A Nasser Karim, di sela-sela pelepasan relawan yang di dalamnya juga tergabung delapan tim dari BP-Konselir Sumsel. Hadir, Ketua Badan Pelaksana Komite Keselamatan untuk Instalasi Listrik (BP-Konsuil) Sumsel, Prof Dr H Hazairin Samaulah MEng.(Sumeks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar